Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Inilah 5 Langkah Menua dengan Bahagia

1 Oktober 2021   06:30 Diperbarui: 21 Mei 2022   23:26 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melansir data World Population Ageing 2020 Highlights, diperkirakan ada 727 juta orang berusia 65 tahun atau lebih (selanjutnya disebut lansia) di seluruh dunia pada tahun 2020. Jumlah ini diproyeksikan akan naik menjadi lebih dari 1,5 miliar orang pada tahun 2050.

Banyak perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya usia. Risiko penyakit kronis dan peningkatan kebutuhan akan perawatan juga meningkat.

Memasuki gerbang lansia, beberapa orang mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran, penglihatan, dan pergerakan. 

Semakin lanjut usia, semakin meningkat juga risiko demensia, penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan kronis, diabetes, dan osteoartritis.

Kabar baiknya, masalah kesehatan dan penyakit kronis dapat ditunda atau dicegah melalui perilaku hidup sehat. 

Menyambut Hari Lansia Internasional, mari kita sigi beberapa perilaku hidup sehat yang kiranya dapat membantu kita menua dengan bahagia.

Pertama, menerapkan gaya hidup sehat

Ilustrasi pola makan sehat (Foto oleh cottonbro dari Pexels)
Ilustrasi pola makan sehat (Foto oleh cottonbro dari Pexels)
Gaya hidup sehat mencakup pola makan sehat, olahraga teratur, istirahat dan tidur yang cukup, serta mengelola stres. Semakin dini kita menerapkannya, semakin baik.  

Kesibukan kerja seringkali menjadi penghalang saat kita ingin menerapkan gaya hidup sehat. Setidaknya, itulah yang saya alami selama bertahun-tahun.

Saya mulai menyadari bahwa saya perlu berubah setelah mendengar kisah inspiratif dari beberapa orang sahabat dan kerabat yang tetap sehat meski sudah lansia. Jika mereka bisa, saya pun pasti bisa.

Karena masih terikat kerja purnawaktu, saya mulai dengan katering makanan sehat. Jika Anda memilih memasak sendiri, beberapa ahli kesehatan menyarankan agar Anda membuat perencanaan menu. 

Dengan merencanakan menu, Anda dapat memastikan bahwa kebutuhan nutrisi harian Anda tercukupi. 

Untuk kebutuhan olahraga, saya memanfaatkan tangga di kantor. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat, saya berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaan di kantor dan tidak membawanya ke rumah. 

Saya juga belajar dari sebuah artikel karya Kompasiner Meirri Alfianto. Anda dapat membacanya di sini.

Untuk mengelola stres, saya berusaha belajar dari artikel-artikel psikologi positif yang saya baca. Saya juga belajar mengatasi kecenderungan menyalahkan diri sendiri.

O iya, saya juga terdiagnosis menderita tekanan darah tinggi sejak sekitar 13 tahun yang lalu. Namun, saya baru disiplin minum obat setiap hari sekitar 4-5 tahun terakhir ini. Saya melakukannya setiap selesai sarapan.

Jika Anda mengidap penyakit yang mengharuskan Anda minum obat lebih dari sekali dalam sehari, lakukanlah persis seperti nasihat dokter. Agar tidak lupa, Anda dapat mengatur agar alarm ponsel Anda berbunyi saat jadwal minum obat tiba.

Kedua, meningkatkan fungsi muskuloskeletal dan kelenturan tubuh

Ilustrasi olahraga (Foto oleh Yan Krukov dari Pexels)
Ilustrasi olahraga (Foto oleh Yan Krukov dari Pexels)

Melansir Halodoc, gangguan muskuloskeletal berbanding lurus dengan usia.

Bertambahnya usia mengakibatkan meningkatnya kerapuhan tulang, hilangnya ketahanan tulang rawan, menurunnya elastisitas ligamen, dan menurunnya kekuatan otot. Selain itu, penyebaran lemak mengurangi kemampuan jaringan untuk menjalankan fungsinya.

Hellosehat memperkenalkan 5 jenis olahraga sendi untuk meningkatkan kelenturan tubuh. Anda dapat membacanya di sini.

Jika memungkinkan, melakukan kegiatan olahraga bersama pasangan akan membuat Anda lebih bersemangat. Anda pun dapat bergabung dalam komunitas olahraga untuk meningkatkan motivasi Anda.

Ketiga, mempertahankan fungsi penglihatan dan pendengaran

Ilustrasi pemeriksaan mata (Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels)
Ilustrasi pemeriksaan mata (Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels)

Salah satu masalah kesehatan yang terkait dengan proses penuaan adalah gangguan penglihatan. Gangguan penglihatan dapat disebabkan oleh katarak, presbiopi, mata kering, radang dan infeksi, glaukoma, dan retinopati.

Jika Anda mengalami gangguan penglihatan, segeralah berkonsultasi kepada dokter spesialis mata. Semakin cepat Anda mendapat penanganan dan tindakan yang dibutuhkan, semakin baik.

Masalah kesehatan yang juga terkait dengan proses penuaan adalah gangguan pendengaran. Gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain perubahan struktur telinga bagian dalam hingga penyakit tertentu seperti diabetes.

Jika Anda merasa sulit mendengar, memperhatikan gerak bibir lawan bicara dapat membantu. 

Namun demikian, Anda tetap disarankan utuk berkonsultasi kepada dokter spesialis THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Keempat, mencegah penurunan fungsi kognitif dan meningkatkan kesejahteraan psikologis

Ilustrasi merajut (Foto oleh Alex Green dari Pexels)
Ilustrasi merajut (Foto oleh Alex Green dari Pexels)

Melansir hellosehat, penurunan fungsi otak mulai terjadi sejak usia 40 tahun. Namun demikian, ada faktor lain yang dapat mempercepat proses tersebut seperti:

Gen spesifik yang berkaitan dengan penyakit Alzheimer.

Kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, depresi, dan gangguan penglihatan serta pendengaran.

Penggunaan zat-zat tertentu secara berlebihan, seperti merokok dan mengonsumsi alkohol.

Malnutrisi.

Kekurangan latihan fisik.

Stres kronis.

Berkurangnya aktivitas otak.

Berkurangnya keterlibatan dalam berbagai aktivitas sosial.

Jika Anda mengalami dua faktor pertama, tentunya perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis sesuai kebutuhan. Namun, untuk empat faktor berikutnya, Anda lah pemegang kunci utama. Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol, serta menerapkan gaya hidup sehat akan membantu Anda mengatasinya.

Mengatasi dua faktor terakhir dapat membantu Anda memperlambat proses penurunan fungsi kognitif sekaligus meningkatkan kesejahteraan psikologis. 

Atasan saya menyarankan kepada saya untuk tetap bekerja selama saya mampu agar aktivitas otak tetap terjaga.

Beberapa orang teman saya menjaga aktivitas otak dengan mengerjakan hobi. Ada yang menulis, ada yang bermain musik, ada yang melukis, ada yang menjahit dan merajut.

Intinya, mengerjakan aktivitas yang dapat membuat Anda merasa senang dan bermakna. Selain itu, bergabung dengan komunitas dan melakukan hal-hal yang Anda senangi bersama-sama orang lain juga akan membuat pikiran menjadi lebih sehat.

Kelima, mencegah risiko jatuh

Ilustrasi anak membantu ayah (Foto oleh artursafronovvvv dari freepik)
Ilustrasi anak membantu ayah (Foto oleh artursafronovvvv dari freepik)

Bagi saya, mencegah risiko jatuh sesederhana mengupayakan penerangan yang baik di rumah. Selain itu, saya juga sangat berhati-hati saat berada di lantai yang licin dan basah seperti kamar mandi.

Saat naik turun tangga, saya akan berpegangan pada railing tangga. Saya juga berusaha menyimpan barang-barang yang sering digunakan, di tempat yang terjangkau dengan mudah oleh tangan saya dalam posisi berdiri biasa.

Ketika hendak mengambil barang yang disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh tangan, saya akan menggunakan kursi kecil atau tangga. Terkadang, saya juga meminta bantuan anak.

Menjadi tua adalah keniscayaan. Menua dengan bahagia adalah pilihan. Mendampingi orangtua dan mendukung mereka agar dapat menua dengan bahagia, adalah pilihan anak yang bijaksana. 

Selamat Hari Lansia Internasional

Baca juga:

  1. Ini 3 Manfaat Menunda Pensiun
  2. 7 Dimensi yang Harus Dirawat Lansia agar Tangguh Menjalani Hidup
  3. Ibu Mariyati, Lima Dekade Berbagi Kasih

Jakarta, 01 Oktober 2021

Siska Dewi

Referensi: satu, dua, tiga, empat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun