Melansir data World Population Ageing 2020 Highlights, diperkirakan ada 727 juta orang berusia 65 tahun atau lebih (selanjutnya disebut lansia) di seluruh dunia pada tahun 2020. Jumlah ini diproyeksikan akan naik menjadi lebih dari 1,5 miliar orang pada tahun 2050.
Banyak perubahan fisiologis yang terjadi seiring bertambahnya usia. Risiko penyakit kronis dan peningkatan kebutuhan akan perawatan juga meningkat.
Memasuki gerbang lansia, beberapa orang mulai mengalami penurunan fungsi pendengaran, penglihatan, dan pergerakan.Â
Semakin lanjut usia, semakin meningkat juga risiko demensia, penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan kronis, diabetes, dan osteoartritis.
Kabar baiknya, masalah kesehatan dan penyakit kronis dapat ditunda atau dicegah melalui perilaku hidup sehat.Â
Menyambut Hari Lansia Internasional, mari kita sigi beberapa perilaku hidup sehat yang kiranya dapat membantu kita menua dengan bahagia.
Pertama, menerapkan gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat mencakup pola makan sehat, olahraga teratur, istirahat dan tidur yang cukup, serta mengelola stres. Semakin dini kita menerapkannya, semakin baik. Â
Kesibukan kerja seringkali menjadi penghalang saat kita ingin menerapkan gaya hidup sehat. Setidaknya, itulah yang saya alami selama bertahun-tahun.
Saya mulai menyadari bahwa saya perlu berubah setelah mendengar kisah inspiratif dari beberapa orang sahabat dan kerabat yang tetap sehat meski sudah lansia. Jika mereka bisa, saya pun pasti bisa.
Karena masih terikat kerja purnawaktu, saya mulai dengan katering makanan sehat. Jika Anda memilih memasak sendiri, beberapa ahli kesehatan menyarankan agar Anda membuat perencanaan menu.Â
Dengan merencanakan menu, Anda dapat memastikan bahwa kebutuhan nutrisi harian Anda tercukupi.Â
Untuk kebutuhan olahraga, saya memanfaatkan tangga di kantor. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan tidur dan istirahat, saya berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan pekerjaan di kantor dan tidak membawanya ke rumah.Â