Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Lakukan Ini jika Anak Remaja Anda Memiliki Orientasi Seksual "Berbeda" dari Teman Seusianya

15 Agustus 2021   10:00 Diperbarui: 15 Agustus 2021   10:00 1826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, saat anak mengungkapkan orientasi seksualnya kepada Anda, tanggapi dengan cara yang mendukung. Pahami bahwa orientasi seksual sering kali terungkap seiring waktu ketika orang menemukan lebih banyak tentang diri mereka sendiri.

Kedua, terima dan cintai anak Anda apa adanya. Cobalah untuk memahami apa yang mereka rasakan dan alami. Bahkan jika ada perbedaan pendapat, mereka membutuhkan dukungan dan validasi Anda untuk berkembang menjadi remaja dan dewasa yang sehat.

Ketiga, bela anak Anda ketika mereka dirisak. Anda tidak dapat meminimalkan tekanan sosial atau risakan yang mungkin dihadapi anak Anda. Yang dapat Anda lakukan adalah membantu mereka menghindari dan mengatasi perisakan.

Keempat, jelaskan bahwa cercaan atau lelucon mengenai orientasi seksual tidak dapat ditoleransi. Ekspresikan ketidaksetujuan Anda terhadap jenis lelucon atau cercaan ini ketika Anda menemukannya di komunitas atau media.

Kelima, waspadai tanda-tanda bahaya yang mungkin mengindikasikan perlunya dukungan kesehatan mental, seperti kecemasan, rasa tidak aman, depresi, harga diri rendah, dan masalah emosional apa pun pada anak Anda.

Keenam, cari dukungan dan pendampingan dari psikolog jika Anda merasa perlu. Penting bagi anak untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendirian.

Memahami pentingnya dukungan untuk kesehatan mental anak

Ilustrasi penerimaan keluarga dan risiko bunuh diri anak muda LGBT (sumber: UCLAHealth on twitter)
Ilustrasi penerimaan keluarga dan risiko bunuh diri anak muda LGBT (sumber: UCLAHealth on twitter)

Dukungan atau penolakan dapat sangat memengaruhi kemampuan anak muda untuk secara terbuka berbagi atau mendiskusikan perasaan mereka. Orangtua perlu memahami bahwa orientasi seksual yang berbeda bukanlah gangguan mental.

Penolakan dari keluarga dapat memengaruhi kesehatan dan perkembangan emosional anak dan mungkin meningkatkan risiko depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

The Trevor Project, sebuah organisasi pencegahan bunuh diri dan intervensi krisis untuk kaum muda LGBTQ, melakukan survei pada tanggal 13 Oktober hingga 31 Desember 2020. Survei dilakukan terhadap sekitar 35.000 LGBTQ usia 13-24 tahun di seluruh Amerika.

Hasil survei yang diumumkan pada bulan Mei 2021 mengungkapkan bahwa remaja LGBTQ memiliki risiko bunuh diri yang lebih besar dibandingkan anak lain seusia mereka, terutama jika mereka mengalami diskriminasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun