Terkadang, untuk mengerjakan tugas sekolah, ia perlu mencari jawaban di internet. Misalnya, tugas menjelaskan tarian daerah dan rumah adat di Indonesia, lengkap dengan gambar-gambarnya.
Alih-alih membelikan buku, kami mendampingi Winny mencari gambar di internet. Dengan demikian, Winny belajar cara menggunakan mesin perambah, mengunduh gambar, menyusun gambar dalam Microsoft Words dan menambahkan keterangan, menyimpan hasil kerja dalam disket, dan mencetaknya.
Jadi, kami memutuskan untuk meningkatkan paket langganan dari layanan TV Kabel menjadi layanan TV Kabel dan koneksi internet. Koneksi internet ini menggunakan kabel yang aksesnya terbagi untuk televisi dan komputer.
Beralih ke WiFi
Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan internet di rumah semakin meningkat. Tahun 2000, anak kami bertambah satu orang.
Sepuluh tahun berlalu, Winny lulus SMA. Mary naik ke kelas XII. Kathy lulus SD. Si bungsu, Yosy, naik ke kelas IV.
Pertengahan tahun 2010, saya memutuskan untuk berhenti kerja dari kantor. Saya ingin mencoba bagaimana rasanya bekerja dari rumah.
Suami saya sudah terlebih dahulu memutuskan untuk menjadi dosen purnawaktu dua tahun sebelumnya. Selain itu, ia juga menjadi konsultan lepas di beberapa perusahaan.
Ada 1 PC dan 3 laptop di rumah. Satu laptop didedikasikan untuk Winny sebagai hadiah lulus SMA dan diterima di Fakultas Psikologi, sedangkan satu PC dan 2 laptop digunakan secara bergantian oleh saya, suami dan 3 anak yang lain.
Ketika ada lebih dari satu orang memerlukan internet, koneksi menggunakan kabel terasa merepotkan. Akhirnya, kami memutuskan bahwa sudah saatnya beralih ke WiFi.
Berkenalan dengan VPN
Ternyata saya hanya mampu bertahan 6 bulan menjadi pegawai lepas. Januari 2011, saya memutuskan untuk bergabung sebagai pegawai tetap di kantor tempat saya bekerja hingga saat ini.