“Semua mata diberi kemampuan untuk menerawang tindakan yang tidak jujur.” Itulah nasihat kakek yang selalu saya ingat. Menjadi asli dan autentik adalah menjadi diri sendiri.
“Sebagai pencetus ide baru, kami tidak takut copycat. Kami hanya perlu terus berinovasi untuk berada selangkah di depan. Para copycat akan kewalahan sendiri meniru kami.” kata Julius Sathya, CEO sebuah UMKM katering makanan sehat.
Justin Wu, pendiri CoinState mengingatkan bahwa sebelum mulai membangun penjenamaan diri, Anda harus terlebih dahulu menjadi sangat ahli dalam bidang keahlian Anda.
Ketiga, berceritalah
Allen Gannett, pengarang buku “The Creative Curve” berkata bahwa penjenamaan diri yang paling efektif saat ini adalah bercerita, membangun narasi yang benar tentang diri Anda.
Berceritalah tentang pengalaman Anda yang sekiranya berguna bagi orang lain, baik melalui artikel maupun video.
Keempat, jadilah konsisten
Menjadi konsisten sangat erat hubungannya dengan fokus. Jika Anda secara konsisten bercerita tentang pengalaman autentik di bidang yang menjadi fokus keahlian Anda, orang akan mudah mengingat Anda.
Kelima, berani gagal
Kegagalan itu pahit. Menghindari kegagalan adalah manusiawi. Namun, untuk memiliki penjenamaan diri yang menonjol, Anda harus berani gagal.
Walt Disney sering mengenang upaya pertamanya yang gagal dalam menciptakan merek animasi. “Saya pikir penting untuk mengalami kegagalan ketika Anda masih muda. Saya belajar banyak dari itu. Kegagalan membuat Anda sadar akan apa yang mungkin terjadi pada Anda.”
Timothy Hoang, CEO Stories By Tim, Inc. menasihati para pengikutnya. “Anda tidak akan pernah mencapai penjenamaan diri terbaik sebelum Anda gagal beberapa kali dalam usaha melewati zona nyaman Anda.”
Penjenamaan diri tidak dibangun secara instan dari usaha pertama yang sangat sempurna. Penjenamaan diri yang terbaik adalah hasil dari uji coba yang dilakukan, serta kesalahan dan kegagalan yang terjadi berulang kali.