Hal itu dia lakukan karena hitungan kegagalan konstruksi jembatan adalah 0 dan 1. Bagian terkecil lepas saja sudah dapat mengakibatkan kegagalan. Dina tahu persis risiko itu.
Sabar dan Berkanjang
Menurut Dina, kesulitan yang dihadapinya saat membangun jembatan Pedamaran adalah Bono. Bono adalah gelombang atau ombak yang terjadi di Muara Sungai Kampar, Pelalawan.
Ombak Bono Sungai Kampar merupakan suatu fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang. Ombak besar ini berada di bawah jembatan Pedamaran yang sedang dibangun.
Dina dan tim bersabar menunggu Bono lewat sebanyak dua hari sekali. Ia bercerita bahwa pernah ada pekerja yang jatuh, syukurnya selamat. Tetapi pekerja tersebut ditemukan di tempat yang jauh sekali karena terseret Bono.
Itulah beberapa fakta unik dan inspirasi dari Arvila Delitriana, perempuan Indonesia yang berani memilih profesi di bidang yang masih didominasi laki-laki. Semoga jembatan Pedamaran yang kini berdiri kokoh melintasi Sungai Rokan, dapat menginspirasi anak-anak perempuan di Bagansiapiapi dan di seluruh Indonesia agar berani bermimpi. Kita berharap, dengan talenta masing-masing, anak-anak perempuan Indonesia kelak akan dapat berkontribusi bagi negeri tercinta.
Baca juga kisah inspiratif lainnya:
- Ibu Mariyati, Lima Dekade Berbagi Kasih
- Mardi Wu: Musafir yang Sukses Jadi CEO
- Dokter Indra Wijaya dan Sumbangsih MilenialÂ
Jakarta, 19 April 2021
Siska Dewi
Referensi: satu, dua, tiga, empat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H