Menyeimbangkan kehidupan profesional dan pribadi bukan perkara mudah. Keinginan untuk sukses secara profesional tidak jarang mendorong manusia mengesampingkan kesejahteraan diri. Namun, ada kalanya, situasi dan kondisi membuat kehidupan profesional dan pribadi menjadi tidak seimbang, meskipun manusia berusaha keras untuk menyeimbangkannya.
Alkisah, Devananta Narendra (Deva) dan isterinya, Arunika Pramesti (Runi), sedang menikmati hari-hari terindah dalam hidup mereka. Dua minggu yang lalu, seorang pangeran kecil keluar dengan selamat dari rahim Runi. Seorang bayi laki-laki yang sehat, anugerah dan amanah dari Sang Pencipta, buah cinta mereka.
Bintang keberuntungan rupanya sedang bersinar bagi Deva. Seminggu setelah kelahiran putra sulungnya, Deva dipromosi menjadi COO (Chief Operating Officer) di tempat kerjanya. Kini, lelaki berbadan atletis itu memimpin unit kerja yang diberi nama “dokter boiler” di perusahaan industri manufaktur boiler tersebut.
Boiler-boiler produksi perusahaan tempat kerja Deva tersebar di berbagai hotel dan rumah sakit ternama di ibu kota. Unit “dokter boiler” dibentuk untuk melayani perawatan rutin maupun perbaikan segera jika terjadi kerusakan pada boiler.
Deva memahami betapa pentingnya boiler yang menghasilkan uap dan air panas bagi hotel dan rumah sakit. Deva tahu kerusakan boiler akan berdampak sangat besar bagi kliennya. Karena itu, Deva dan tim yang dipimpinnya selalu siaga 24 jam. Sesuai dengan moto “dokter boiler”: siaga 24 jam, melayani dengan hati.
Keadaan darurat, kondisi yang tak terduga, dapat terjadi kapan saja. Juga pada malam ini. Ketika Deva dan Runi sedang bercengkerama dengan buah hati mereka, nada panggil dari ponsel Deva membuyarkan semuanya.
Beberapa menit Deva terlibat dalam pembicaraan serius dengan seseorang di seberang sana. Lalu, dengan ekspresi bersalah, ia mendekati Runi. “Maaf, sayang, aku harus adakan rapat daring dengan tim sekarang. Ada boiler yang mendadak mati di rumah sakit X, tim yang kutugaskan sudah dalam perjalanan ke sana. Aku harus pimpin rapat untuk membahas solusinya segera.”
Malam itu seharusnya menjadi momen yang indah bagi Deva dan Runi. Deva tahu betapa berartinya kebersamaan mereka bagi Runi yang masih berada dalam masa nifas. Namun, berita tentang kerusakan boiler di rumah sakit X yang memerlukan penanganan segera, memaksanya untuk segera melangkah ke ruang kerja.
Tiada “work-life balance” yang sempurna
Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata "work-life balance"? Apakah Anda membayangkan memiliki hari yang sangat produktif di tempat kerja? Apakah Anda membayangkan pulang tepat waktu dan menghabiskan sisa hari bersama teman dan keluarga? Hal ini tampak ideal namun tidak selalu memungkinkan.