Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

WFD, WFE, WFH, dan WFO di Mata CEO

10 Januari 2021   06:00 Diperbarui: 12 Januari 2021   09:03 6791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sebagai seorang CEO, saya harus selalu ada pada saat anggota tim membutuhkan saya,” kata Chandra. “Sepanjang ada koneksi internet, mereka dapat menghubungi saya setiap saat.”

Mardi menambahkan bahwa setiap kali mengunjungi suatu tempat baru, ia selalu berusaha berinteraksi dengan penduduk setempat dan mempelajari kearifan lokal daerah tersebut.

Sebagai contoh, ia bercerita bahwa saat berkunjung ke Maroko, ia mendapat ide untuk membuat suatu varian produk baru dari jeruk Maroko. Produk baru tersebut ternyata cukup meledak di pasaran.

Mardi mengatakan tidak semua pekerjaan dapat dilakukan sepenuhnya secara WFD atau WFH. Menurut Mardi, paling ideal adalah kombinasi WFD dengan WFO.

WFO diperlukan supaya tetap ada interaksi dengan tatap muka. Bagaimana pun, bertemu secara fisik lebih memungkinkan untuk terciptanya bounding dengan tim.

WFD dibutuhkan untuk memberi keseimbangan. Saat WFD, Mardi merasa lebih tenang berpikir. Dengan demikian, ia dapat menyusun strategi dan perencanaan dengan lebih baik.

Mardi sangat merekomendasikan Bali untuk WFD karena di sana banyak alternatif tempat, banyak coworking space yang bagus-bagus. Sebagai penutup obrolan kami, Mardi merekomendasikan sebuah tempat lain yang tak kalah asyiknya untuk WFD.

WFE-Bekerja dari atas hammock yang digantung di antara dua bukit di Labengki, Sulawesi Tenggara| Dokumentasi pribadi Mardi Wu
WFE-Bekerja dari atas hammock yang digantung di antara dua bukit di Labengki, Sulawesi Tenggara| Dokumentasi pribadi Mardi Wu

“Semoga suatu hari nanti, WFE yang selama ini saya nikmati bukan lagi suatu kemewahan, tetapi menjadi suatu anugerah yang dapat dinikmati lebih banyak orang. Buat yang senang travelling, coba bayangkan Anda bekerja dari depan laptop di tengah suara ombak yang pecah di pantai, berpindah dari satu pantai ke pantai yang lain sepanjang tahun.  Atau mau bekerja dari hammock yang bergelantungan di ketinggian di antara dua bukit ini?” pungkas Mardi menutup obrolan kami.


Jakarta, 09 Januari 2021

Siska Dewi

Referensi: satu, dua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun