Fakta:
- Banyak responden bukan alumni sekolah bergengsi
- Lebih dari 50% adalah alumni sekolah umum
- Hampir 10% bahkan bukan alumni perguruan tinggi
Yang menarik adalah temuan Hogan tentang keterlibatan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Sebagian besar responden terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler saat duduk di sekolah menengah. Mereka memiliki dorongan untuk maju dan inisiatif untuk mencapainya.
Temuan ini agaknya terkait dengan tujuan kegiatan ekstrakurikuler, yakni agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik.
Mitos 6: Kekayaan Berasal dari Gaji yang Tinggi
Fakta:
- Sekitar 33% responden menghasilkan kurang dari USD100,000.00 per tahun
- Sekitar 31% responden menghasilkan rata-rata USD100,000.00 per tahun
“Gaji adalah salah satu faktor pembangun kekayaan, tetapi bukan merupakan faktor terbesar,” kata Hogan.
“Para jutawan mengetahui persis bahwa yang penting bukanlah berapa besar penghasilanmu melainkan apa yang kamu lakukan dengan penghasilan tersebut.” Hogan mengingatkan untuk menabung setidaknya 20% dari gaji yang diterima.
Dalam masyarakat, sering orang membuat korelasi antara gaji yang tinggi dengan “kekayaan”. Seakan-akan orang yang gajinya tinggi pasti akan kaya.
Temuan Hogan mengingatkan bahwa “kekayaan” sesungguhnya adalah berapa banyak uang yang kita tabung, bukan berapa banyak uang yang kita hasilkan atau berapa banyak uang yang kita gunakan.
Wasana Kata
Penelitian Hogan menyoroti “kekayaan” dalam arti materi. Kekayaan bersih di sini adalah nilai bersih dari harta dikurangi hutang seseorang. Temuan penelitian Hogan mematahkan beberapa mitos yang berpotensi membuat orang merasa diri tidak memiliki potensi untuk menjadi kaya.
Temuan penelitiannya dapat memotivasi bahwa kekayaan materi dapat diusahakan oleh semua orang, dengan kedisiplinan, kerja keras, dan perencanaan yang matang serta memperhatikan keseimbangan antara risiko dan hasil.