Mardi sadar bahwa jabatan selalu datang dengan tanggung jawab, hidupnya akan lebih bebas tanpa menjadi CEO. Namun, doa dan permenungan membawanya pada kesadaran bahwa dengan menjadi CEO, ia dapat memberi dampak lebih besar.
Ia dapat meneruskan legenda di rumah kedua yang membesarkannya, membangun budaya organisasi yang memanusiakan manusia. Ia dapat menginisiasi berbagai gerakan positif, membantu banyak orang hidup lebih sehat, lebih peduli lingkungan, dan membuat perusahaan menjadi role model bagi berbagai organisasi lain dalam soal budaya organisasi.
Mewujudkan Impian Berbagi Mutiara Pendidikan
Berkecimpung di dunia usaha tidak membuat Mardi melupakan mimpi kanak-kanaknya. Ia ikut mengajar di "Kelas Inspirasi" yang diinisiasi "Gerakan Indonesia Mengajar", menjadi profesional yang turut mengambil peran dalam Pendidikan anak bangsa.
dok. Mardi
Musafir di Jalur-jalur yang Jarang Dilalui
Dalam blog pribadinya, Mardi menamakan diri “musafir dunia”. Lewat perjalanan ke berbagai jalur yang jarang dikunjungi, ia menemukan api cinta Tuhan dalam setiap ciptaanNya. Ia menjaga lentera energinya tetap menyala.
Salah satu perjalanan yang berkesan adalah ketika di Ethiopia, ia bertemu satu anak kecil di Lalibela. Kepala anak itu penuh dihinggapi lalat. Di Lalibela sangat banyak lalat. Penduduk setempat biasa membawa pengibas lalat ke mana-mana.
Mardi diingatkan bahwa bahagia itu sederhana. Terkadang kita terbiasa dan terkurung dalam ketidakbahagiaan sampai kita lupa untuk berjuang mencari kebahagiaan tersebut. Jiwa yang bebas akan membawa kita terbang dengan bahagia.
Jakarta, 9 November 2020
Siska Dewi