Mohon tunggu...
Siska Dewi
Siska Dewi Mohon Tunggu... Administrasi - Count your blessings and be grateful

Previously freelance writer https://ajournalofblessings.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kiat Menciptakan Momen Berkualitas Bersama Buah Hati Anda

7 November 2020   13:59 Diperbarui: 24 Mei 2022   14:48 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang, banyak pasutri yang sama-sama harus bekerja di luar rumah. Dalam kondisi seperti ini, mungkin sulit meluangkan waktu secara khusus untuk buah hati Anda. 

Kenyataan bahwa mencari asisten rumah tangga yang sesuai harapan semakin tidak mudah, menambah panjang daftar tantangan yang harus dihadapi. Hal ini membuat beberapa wanita memutuskan berkarier sebagai ibu rumah tangga.

Menurut Barrie Gillies, editor senior majalah “Parents”, baik Anda memilih berkarier di luar rumah atau Anda memilih karier sebagai ibu rumah tangga, menciptakan momen berkualitas bersama buah hati adalah hal yang penting. Tidak hanya bagi bunda, melainkan juga bagi ayah.

Menciptakan momen berkualitas bersama buah hati Anda
Ini kisah Lola (nama samaran), teman saya. Awalnya, Lola adalah seorang pegawai kantoran. Setelah cuti melahirkan berakhir dan Lola harus kembali ke kantor, dia merasa tidak dapat bekerja dengan tenang.

Lola terus memikirkan apa yang dialami buah hatinya bersama pengasuh di rumah saat dia harus bekerja di kantor. Perasaan bersalah mulai merayap dalam hati Lola hingga akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya agar dapat memanfaatkan setiap momen bersama anaknya.

Untuk mengisi waktu, Lola mulai menjadi blogger. Ia menghabiskan sebagian besar waktu bersama anaknya dan hanya mengerjakan blog saat anaknya tidur. Lola merasa memiliki hampir semua waktu berkualitas di dunia!

Namun hal itu tidak berlangsung lama. Beberapa minggu berlalu dan Lola menyadari bahwa ada hari-hari di mana ia membiarkan anaknya bersama pengasuh, meskipun sepanjang hari itu ia berada di rumah.

Ya, meskipun sepanjang hari berada di rumah, Lola menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memikirkan dan menggarap konten blog. Pencapaian-pencapaian di blog, peluang menghasilkan uang dari sana, membuat Lola lupa tujuan awalnya mengundurkan diri dari pekerjaan di kantor.

Saat menyadari hal itu, Lola mulai merenungkan kembali momen berkualitas yang ingin dia ciptakan bersama anaknya. Ia membagikan hasil permenungannya dalam kiat-kiat di bawah ini:

Pertama: Temukan bahasa cinta anak Anda

Ilustrasi (People photo created by jcomp - www.freepik.com)
Ilustrasi (People photo created by jcomp - www.freepik.com)
Menurut Dr. Gary Chapman, ada 5 bahasa cinta, yakni: kata-kata peneguhan (words of affirmation), waktu (quality time), sentuhan (physical touch), hadiah (receiving gifts) dan tindakan pelayanan (act of service).

Lola menemukan bahwa bahasa cinta anaknya adalah sentuhan. Sejak bayinya berusia beberapa minggu, jika Lola sibuk melakukan hal-hal lain dan tidak menggendongnya, dia akan menangis sampai Lola menggendongnya.

“Semakin bertambah usianya, semakin dia mengekspresikan kegembiraannya setiap kali saya menggendong dan merangkulnya,” cerita Lola. 

“Saya tahu tidak setiap anak menyukai sentuhan fisik seperti anak saya. Tetapi saya percaya bahwa semua anak memiliki bahasa cinta yang mulai menonjol pada usia beberapa bulan. Berinteraksilah sesuai bahasa cinta mereka, maka mereka akan tahu bahwa Anda mencintai mereka.”

Kedua: Jangan hanya menjalani rutinitas
Lola mencontohkan kegiatan mengganti popok. Saat kegiatan mengganti popok menjadi rutinitas, Anda akan melakukannya cepat-cepat, lalu segera beralih mengerjakan tugas lain. 

Lola bercerita bagaimana dia menjadikan kegiatan mengganti popok bayi menjadi momen berkualitas dan bukan sekedar rutinitas.

“Saya meluangkan waktu sekitar lima menit setiap mengganti popok. Saya tatap matanya, saya bicara dengannya, dan saya beri tahu dia bahwa saya hadir. Apa yang terjadi? Dia ngobrol dengan saya! Dia mengoceh dan tertawa saat saya menatap matanya. Saya tahu suatu hari nanti ini akan berubah menjadi percakapan yang sebenarnya. Saya percaya bahwa ini akan menjadi fondasi komunikasi yang baik dan keterbukaannya kepada saya.”


Ketiga: Bacakan buku ceritaMenurut Barrie Gillies, membacakan buku cerita perlu dilakukan sejak saat anak baru lahir. Bayi suka mendengar suara orangtua mereka. 

Memeluk anak dan membaca buku adalah pengalaman ikatan yang hebat yang akan membuatnya siap untuk membaca seumur hidup. Sependapat dengan Barrie, Lola bercerita tentang ibunya yang selalu membacakan buku cerita untuknya. 

Lola mengenang hal itu sebagai momen berkualitas yang kemudian diteruskan kepada anak-anaknya. “Saya pikir semua anak sangat menikmati waktu bersama ini dan akan selalu mengingat dengan baik nilai-nilai moral dari cerita yang dibacakan ibu.”

Lola menyarankan untuk membacakan satu cerita setiap hari. Jadikan saat bercerita itu momen berkualitas. Anak akan mengingat nilai-nilai moral yang disampaikan ibu, tak peduli berapa panjang atau pendeknya cerita yang dibacakan.

Keempat: Bermain dengan anak
Lola menyesuaikan momen berkualitas dengan perkembangan anaknya. Terkadang dia ajak anaknya ke taman dan bermain ayunan. Terkadang mereka hanya duduk dan mewarnai gambar bersama.

Barrie Gillies juga menasihatkan untuk menjadikan momen bermain dengan anak sebagai momen berkualitas. “Biarkan anak memilih permainannya. Jangan pikirkan mengenai aturan main. Biarkan permainan itu mengalir dan nikmati saja.”

Kelima: Buatlah tradisi kebersamaan dalam keluarga
Anak-anak Anda mungkin tidak akan mengingat apa pun yang Anda katakan kepada mereka, tetapi mereka akan mengingat tradisi keluarga yang Anda lakukan bersama, demikian nasihat Barrie Gillies.

Lola dan suaminya sepakat bahwa menciptakan tradisi keluarga akan membuat kenangan. “Setiap hari Sabtu dan Minggu, kami memasak bersama untuk makan siang. Kami biarkan anak membantu semampu mereka. Yang paling penting adalah bagaimana kami bisa bersama-sama menikmati waktu dan bersantai. Itu tidak mahal, dan kami bahkan tidak perlu meninggalkan rumah!”

Kini, sepasang anak Lola sudah kuliah. Lola dan suaminya tetap menerapkan tradisi makan malam bersama di meja makan. Tidak ada elektronik! Momen makan malam bersama menjadi momen berkualitas di mana mereka saling berbagi cerita tentang sesuatu yang baik yang mereka alami pada hari itu.

Keenam: "Kencan" dengan anak
Dua kiat terakhir dari Barrie Gillies tentang momen berkualitas adalah menyediakan waktu khusus (one-to-one) dengan anak dan mengaktifkan peran ayah. Kiat yang juga diterapkan oleh Lola dan suaminya sejak anak-anak mereka menginjak usia pra remaja.

Lola dan suaminya memiliki waktu "kencan" dengan anak. Hal ini mereka lakukan pada Minggu siang sebulan dua kali. Sebelum pandemi Covid-19, mereka biasa makan siang di restoran favorit anak-anak. Selama pandemi, lokasi "kencan" pindah ke dapur, ruang makan, atau kamar anak.

Ilustrasi (Food photo created by jcomp - www.freepik.com)
Ilustrasi (Food photo created by jcomp - www.freepik.com)
Saat Lola menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak laki-lakinya, suaminya menghabiskan waktu hanya berdua dengan anak perempuannya. Pada kesempatan berikutnya, mereka bertukar pasangan.

“Dengan menghabiskan waktu khusus one-to-one, anak dapat bersikap lebih terbuka. Saat anak laki-laki menghabiskan waktu hanya berdua dengan ayahnya, mereka berbicara sebagai sesama pria. Demikian juga anak perempuan dengan ibunya, berbicara sebagai sesama wanita.

Saat anak laki-laki menghabiskan waktu hanya berdua dengan ibunya, dia mendapat masukan tentang hal-hal penting dari sudut pandang lawan jenisnya. Demikian juga sebaliknya ketika anak perempuan menghabiskan waktu hanya berdua dengan ayahnya.

Dengan demikian, kami harapkan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang dewasa dan kelak dapat membentuk keluarga yang bahagia." pungkas Lola.

Wasana Kata
Momen berkualitas adalah saat-saat berharga bersama orangtua yang akan dikenang seorang anak sepanjang hayatnya. Kiat-kiat yang diberikan Barrie Gillies serta diterapkan oleh Lola dan suaminya hanyalah contoh. Anda dapat menemukan momen-momen yang cocok untuk keluarga Anda, seperti yang dilakukan oleh seorang ipar saya.

Ipar saya memiliki 2 gadis remaja. Senin sampai Jumat, dia dan suaminya bekerja di kantor yang sama. Mereka memiliki tradisi menerima pesanan membuat bakpia setiap akhir pekan. Ipar saya membuat adonan, suaminya memanggang, anak-anaknya mengatur pengemasan dan pengiriman.

“Bukan profit yang utama,” kata ipar saya. “Yang paling penting adalah kehangatan suasana dari kebersamaan. Dapat menghadirkan bakpia untuk dinikmati oleh saudara dan teman, menambah kebahagiaan kami.”

Jakarta, 07 November 2020

Siska Dewi
Referensi: satu, dua
Baca juga: Ayah Bunda, Ini 5 Kiat Cerdas Menetapkan Batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun