Menurut Indra, tantangan pendidikan S3 yang lebih menekankan ke basis riset adalah harus mempelajari secara mendalam dan detail mengenai ilmu biomolekular yang memang sulit dipelajari. Pandemi Covid-19 membuat tantangannya bertambah. Ia menjadi kesulitan untuk pergi ke UNHAS karena berada di lokasi zona merah dan zona hitam.
Melalui perjuangan panjang, pada tanggal 26 Oktober 2020, ia berhasil mempertahankan disertasi yang berjudul “Efek Ekstrak Channa striata (Ikan Gabus) terhadap Proses Penyembuhan Luka Akut pada Tikus Hiperglikemia yang Diinduksi Streptozocin: Analisis terhadap Hemostasis, Inflamasi, Proliferatif dan Remodeling”. Kini, dalam usia 39 tahun kurang 80 hari, Indra resmi menyandang gelar “Doktor”.
Anugerah Tuhan dan Dukungan Keluarga
Mengenai pencapaiannya hari ini, Indra mengatakan semua adalah anugerah. “Tuhan memberi saya talenta, jalan, dan kekuatan. Modal saya hanya tekad dan komitmen untuk mengembangkan talenta yang Tuhan titipkan.”
Selain anugerah Tuhan, dukungan keluarga juga memegang peranan penting dalam pencapaiannya. Doa dan cinta dari kedua orangtua, juga belahan jiwa yang telah sepuluh tahun mendampinginya dengan setia dan memberinya seorang putri serta dua orang putra.
milenial yang luar biasa ini.”
“Dok, di depan tadi kita sudah cerita tentang Papa dan Mama Dr. Indra. Sekarang, pembaca pasti ingin mengetahui siapa wanita hebat di belakang Doktor“Haha, saya jatuh cinta kepadanya pada pandangan pertama. Kami bertemu di kelas satu SMA, sebagai sesama pengurus OSIS. Tak dinyana, bisa sekelas dengan dia pas kelas tiga. Lepas SMA, saya lanjut ke FK Unpad, dia ke FK Trisakti.”
“Wah, LDR donk!”
“Ahaha, saya baru berani nembak dia pas sudah semester 4 di FK. Kami pacaran 8 tahun, lalu menikah di tahun 2010. Anak pertama kami, Timothy, lahir tahun 2011. Adiknya, Jesslyn, lahir tahun 2013 dan si bungsu, Hanzel, lahir tahun 2018.”
Sumbangsih Milenial Bagi Indonesia Tercinta
Indra mengatakan, selesainya S3 sebagai gelar tertinggi di bidang akademik bukan merupakan akhir dari studinya, melainkan awal dari sebuah perjalanan panjang untuk memberi sumbangsih bagi Indonesia tercinta, khususnya di bidang yang dia dalami.
“Saya ingin mengembangkan pendidikan sebagai pengajar dan peneliti. Sebagai pelayan medis, saya ingin meningkatkan kualitas hidup para pasien. Saya juga ingin memberi pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk bakti sosial, ceramah kesehatan, dsb.”
Indra menambahkan bahwa hasil penelitiannya di S3 sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Ikan gabus adalah salah satu kekayaan hayati Indonesia. Ekstrak ikan gabus terbukti berperan pada proses penyembuhan luka akut pada kondisi gula darah tinggi (hiperglikemia) melalui penutupan diameter luka yang lebih cepat. Sila klik ini untuk membaca.