Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh sekolah sebagai lembaga pengajaran, melainkan juga disesuaikan dengan apa yang menjadi pandangan dan harapan masyarakat yang cenderung selalu berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Menurut Sagala (2010: 35), sekolah yang berhasil dalam meningkatkan mutu pendidikannya ditentukan oleh faktor-faktor antara lain: (1) perumusan visi, misi dan tujuan sekolah, (2) evaluasi diri sekolah, (3) peranan kepala sekolah, dan (4) peningkatan mutu guru.
Upaya peningkatan mutu dan perluasan pendidikan membutuhkan sekurang-kurangnya tiga faktor utama, yaitu (1) kecukupan sumber-sumber pendidikan dalam arti kualitas tenaga kependidikan, biaya dan sarana belajar; (2) mutu proses belajar mengajar yang mendorong siswa belajar efektif; dan (3) mutu keluaran dalam bentuk pengetahuan, sikap keterampilan, dan nilai-nilai. Jadi kecukupan sumber, mutu proses belajar mengajar, dan mutu keluaraan akan dapat terpenuhi jika dukungan biaya yang dibutuhkan dan tenaga profesional kependidikan dapat disediakan di sekolah (Fattah, 2009: 90).
Dengan demikian, adanya pelaksanaan supervisi akademik dengan teknik coaching dapat menjadi strategi kepala sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kualitas pembelajaran semakin meningkat dan peserta didik belajar dengan efektif dan menyenangkan sehingga mutu pendidikan meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H