Mohon tunggu...
Annabilla Zahra
Annabilla Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Muhamadiyah Jakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menangani Panic Attack di Masa Kini

4 Januari 2024   20:26 Diperbarui: 5 Januari 2024   06:13 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama salah satu Mahasiswa penyelenggara

Panic Attack atau gangguan panik adalah kecemasan di mana sering mengalami serangan panik atau ketakutan secara tiba-tiba. Setiap orang pasti pernah mengalami perasaan cemas dan panik. Ini adalah respons alami terhadap situasi stress atau berbahaya. Namun, seseorang dengan gangguan panik dapat terjadi kapan saja, seringkali karena sebab yang pernah dialami seseorang kurang menyenangkan atau factor lainnya. 

Kebanyakan serangan panik berlangsung antara 5 dan 20 menit. Beberapa dilaporkan bertahan hingga satu jam. Jumlah serangan yang dialami bergantung pada seberapa parah kondisi seseorang tersebut. Beberapa orang mengalami serangan sekali atau dua kali sebulan. Meskipun serangan panik menakutkan, namun tidak berbahaya.

Serangan panik dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang melibatkan interaksi antara faktor genetik, lingkungan, dan kesehatan mental. Adanya riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan atau serangan panik dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mengalami serangan panik. Pengalaman stres kronis atau trauma masa kecil juga dapat memainkan peran penting dalam memicu serangan panik pada masa dewasa. Faktor kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan atau depresi, dan kondisi fisik, seperti gangguan jantung atau gangguan pernapasan, juga dapat menjadi pemicu. 

Selain itu, penggunaan zat-zat psikoaktif, pandangan negatif terhadap kondisi fisik atau psikologis, serta faktor hormonal seperti perubahan hormonal selama kehamilan atau menopause, semuanya dapat berkontribusi pada serangan panik. Pentingnya kontrol, pemikiran catastrophizing, dan faktor neurobiologis seperti perubahan neurotransmitter otak juga menjadi pertimbangan. Untuk mengelola dan mengatasi serangan panik secara efektif, penting untuk mengidentifikasi faktor-faktor pemicu individu dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Serangan panik ini dapat kita atasi sendiri dengan salah satunya diadakannya Event Booth oleh Mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2021 Universitas Muhammadiyah Jakarta oleh Kelas Public Relation. Adanya Booth ini karena saat ini Gen Z atau generasi milenial sedang maraknya mempunyai gangguan kesehatan mental yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu serangan panik. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Kak Nadia, menurut dia panic attack itu terjadi ketika seseorang memiliki rasa tidak nyaman dan aman di suatu tempat. 

Hubungannya dengan diadakannya booth ini dengan Kesehatan mental ialah agar membangun kesadaraan tentang pentingnya Kesehatan mental serta mengurangi stigma terkait kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Dengan adanya booth ini, mahasiswa dapat dengan mudah mengakses informasi, dan dukungan yang berkaitan dengan kesehatan mental. 

Selain itu, keberadaan booth ini juga menciptakan lingkungan yang lebih terbuka, dan memberikan ruang bagi mahasiswa untuk merasa nyaman mencari bantuan jika diperlukan. Nadia juga menjelaskan secara singkat cara mengatasi panic attack itu, menurut Nadia panic attack itu bisa di atasi dengan cara membangun envoriment yang baik, tenang, dan nyaman. Usahakan lingkungan kita juga bisa menerima keadaan kita yang sedang mengalami panic attack, dan perlu memiliki ruang tersendiri agar tidak terganggu.

Cara lain untuk mengatasi panic attack ini kalian harus melakukan beberapa langkah. Pertama, penting untuk fokus pada pernapasan dengan mengadopsi teknik pernapasan dalam, seperti metode "4-7-8", yang melibatkan hirup lambat selama 4 detik, menahan napas selama 7 detik, dan menghembuskan udara selama 8 detik. Selain itu, melakukan grounding atau pemusatan perhatian pada objek di sekitar dapat membantu mengalihkan perhatian dari kecemasan. Relaksasi otot juga menjadi kunci, di mana seseorang dapat duduk atau berdiri dengan nyaman sambil merilekskan otot-otot tubuh secara bertahap. Mendapatkan dukungan sosial, baik dari teman atau keluarga, juga dapat membantu meredakan kecemasan. 

Penting untuk menggantikan pikiran negatif dengan pikiran positif dan menghindari pemicu serangan panik jika memungkinkan. Jika serangan panik menjadi terus-menerus atau semakin parah, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental atau terapis untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut. Penting juga untuk menjaga kesehatan fisik secara keseluruhan, termasuk rutin berolahraga, tidur cukup, dan menjaga pola makan yang sehat. Dengan melibatkan langkah-langkah ini dan dengan kesabaran, seseorang dapat belajar mengatasi dan mengelola serangan panik dengan lebih efektif.

Contoh kasus panic attack ini ada pada salah satu member girlgroup korea Bkackpink yaitu Jennie, Jennie mengalami panic attack saat melakukan tour konser Born Pink saat di Jakarta kemarin. Contoh lainnya ialah penyanyi soloist Korea Kang Daniel, pada tahun 2019 Kang Daniel yang saat itu menjadi anggots boygroup WannaOne dinyatakan terkena depresi dan panic attack, karena hal itu agensi menghentikan seluruh kegiatannya untuk masa pemulihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun