Mohon tunggu...
Annabella Galuh
Annabella Galuh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

Saya adalah siswa Sekolah DIan Harapan Lippo Village

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Kita Brekata Kasar Saat Kesal?

17 November 2024   11:33 Diperbarui: 17 November 2024   11:33 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Guys, kalian pernah mengumpat atau berkata kasar? Paling sering kita berkata kasar saat bermain game. Contohnya adalah Mobile Legends. Kalah atau memiliki pemain yang mainnya kurang baik, kata kasar langsung keluar dari mulut. Tetapi pernahkah kalian berpikir, kenapa ya manusia mengumpat? Mengapa kata yang dikeluarkan adalah kata yang tergolong kasar? Kenapa kita menggunakan kata 'anjing' atau 'monyet', dan mengapa tidak kucing atau jerapah?  

 

Simpelnya, kita mengumpat untuk mengeluarkan dan mengekspresikan perasaan kita dan juga mengurangi stres. Contohnya adalah kalau kita merasa kesal, kita mengucapkan kata yang kasar untuk menggambarkan bahwa hal itu adalah sesuatu hal yang buruk. Ternyata, berkata kasar atau mengumpat sudah digunakan oleh manusia sejak dulu. Bahkan beberapa sumber mengatakan mengumpat sudah ada dari zaman Cleopatra. Seiring berjalannya waktu, kata kasar yang dulu dengan yang sekarang sudah berubah dan kata-katanya berbeda tergantung setiap daerah dan bahasanya. Mungkin kita semua tahu bahwa ada banyak sekali dampak buruk dari mengumpat. 

Menyinggung orang lain 

Salah satunya adalah kita bisa membuat orang lain marah, dan akhirnya bisa memicu perkelahian. Misalnya, ketika kita menggunakan kata 'anjing', bisa menyinggung orang yang beragama muslim. Karena menurut kepercayaan mereka, binatang anjing adalah binatang yang haram. Selain berhubungan dengan sosial, dengan diri sendiri juga tentu ada dampak buruknya. 

Harga diri menurun  

Misalnya, harga diri kita juga bisa menurun. Karena dengan mendengar begitu banyak kata-kata negatif, otak kita akan menyerapnya dan kita juga akan merasa buruk. Kalau kita mengumpat dengan kata-kata negatif, kita lama-kelamaan akan merasa seperti kata negatif tersebut.  

 

Tetapi, setelah membahas dampak negatifnya, kira-kira ada dampak positifnya tidak? Selain dari pada dampak negatif, menurut beberapa orang berkata kasar juga ada dampak positif. Beberapa orang sudah menyimpulkan sebagai berikut :  

Lebih tahan kepada rasa sakit 

Hal ini bahkan sudah diteliti oleh psikolog Richard Stephens. Ia melakukan penelitian dan ia menyimpulkan bahwa orang yang mengumpat cenderung memiliki ketahanan yang lebih tinggi terhadap rasa sakit dari pada yang jarang mengumpat. Buktinya, kalian pernah kan, kalau merasa sakit, misalnya terbentur, tanpa sadar kita mengeluarkan kata kasar. Rasa sakitnya akan terasa berkurang.  

Punya sifat yang lebih dominan 

 Ada juga penelitian lain yang mengatakan bahwa orang yang sering mengumpat mempunyai sifat yang lebih dominan dan bisa lebih mudah mendapat teman. 

 

Terus, Kok bisa sih, banyak orang yang hobi dan sering mengumpat dan berbicara kata kasar? Ada beberapa faktor. Di antara lain adalah, karena mayoritas orang yang mengumpat adalah tergolong di usia remaja, mereka mudah terpengaruh dengan media sosial dan tentunya juga lingkungan sekitar, mereka mulai menirunya. Mungkin dengan melihat orang-orang yang berkata kasar, atau bahkan mendengar teman-teman dekat mereka mengumpat. Bisa juga untuk beberapa kasus, mendengar orang tua mereka sering mengumpat. Jika dibiarkan, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang buruk tentunya. Masih berhubungan dengan lingkungan pertemanan. Bisa juga karena kita ingin merasa fit-in dengan teman-teman kita yang berkata kasar. Usia-usia remaja adalah usia untuk mencari jati diri dan penerimaan. Kita mengikuti teman-teman kita supaya tidak dianggap culun, atau sok suci. Selain mudah terpengaruh, mereka juga tidak punya kontrol emosi yang baik, itu menyebabkan hobi kata kasar.  

 

       Kita harus ingat bahwa kita adalah orang Indonesia dan tinggal di Indonesia. Seperti yang kita tahu, orang-orang Indonesia dan negara timur dikenal sebagai orang yang sopan. Sudah banyak orang luar yang mengatakan itu. Banyak orang luar juga berkata bahwa mereka lebih merasa nyaman tinggal di Indonesia karena itu. Maka dari itu, kita harus tetap menjaga pemikiran itu supaya Indonesia bisa dikenal baik oleh internasional.  

Walaupun mengumpat memiliki beberapa dampak positif, tetapi kita juga tetap harus menjaga perkataan kita. Kata-kata yang kita keluarkan juga tetap kata kasar yang bisa menyinggung orang lain.  

Terus, Apa yang bisa kita lakukan untuk menguranginya? Salah satu solusinya adalah mulailah bergaul dengan orang-orang yang benar. Dengan begitu, kebiasaan kita yang buruk bisa berkurang, karena kita tidak langsung terekspos oleh kata-kata kasar yang dikeluarkan. Lalu yang kedua adalah, kita harus mengenal berbagai macam kata kasar supaya tahu bahwa hal itu tidak boleh diucapkan. Kita juga bisa memikirkan dampak dari kata-kata itu. Dengan begitu, kita jadi lebih berpikir dua kali untuk mengucapkannya.  

 

Jadi, kalau kalian yang hobi mengumpat, yuk, mulai dikurangi dan dijaga. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun