Siapa yang kalau jalan-jalan ngga suka yang namanya kulineran?
Di Jogja yang terkenal dengan kota wisata ini juga menyediakan banyak sekali rekomendasi-rekomendasi kuliner yang unik, enak, apalagi kalau murah. Sudah pasti akan banyak diserbu terutama oleh para vloggers atau para pecinta kuliner. Nah salah satu rekomendasi tempat terbaik untuk kulineran kali ini adalah di daerah sekitar jalan Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek “L” Krapyak, Yogyakarta.
Karena tempatnya yang strategis dan dekat dengan pondok pesantren maka tak heran di sini ada banyak sekali variasi makanan dan minuman yang dijual di sepanjang jalanan terutama dipagi dan sore hari dengan harga terjangkau. Salah satunya Pentol Baso UGD milik Galuh Dwi Guntoro (31 tahun) ini misalnya yang sudah berjualan kurang lebih hampir dua setengah tahun.
Awal berjualan didua tahun pertama ia mengaku hanya berjualan menggunakan sepeda motor sehingga seringkali ketika cuaca hujan sulit untuk berteduh. Namun sekarang ia sudah memiliki stand yang lebih aman dari sebelumnya dan ketika hujan tidak mengganggu ia dalam berjualan. Komitmennya inilah yang akhirnya membuahkan hasil dimana kini usaha dagangnya selalu dibanjiri pembeli.
Uniknya kepanjangan UGD yang tersemat dibrand nama jualannya ini adalah Usaha Golek Duit dalam bahasa Jawa yang dimana dalam bahasa Indonesia mempunyai arti Usaha Cari Uang. Harganya pun terbilang sangat murah. Baso kecil hanya dibandrol harga 500 rupiah saja perbiji. Ada juga baso tahu yang juga hanya dibandrol harga 500 rupiah saja perbiji.
Selain itu ada variasi baso lain yaitu 3 baso besar yang harganya cukup dibandrol 2000 ribuan saja perbiji. Selain itu kamu bisa request untuk pakai kuah ataupun tidak. Sayangnya disini kamu tidak akan dapat memakannya ditempat alias bungkus tapi jangan khawatir karena kuah dan sambal dapat diminta terpisah.
Dalam variasi baso besar, ada baso besar isi telur puyuh, ada baso besar isi urat, dan baso besar kombinasi dengan cabe rawit. Rasanya yang memang enak itulah mengapa pentol baso UGD cukup menjadi favorit dan laris setiap harinya. Adanya variasi baso yang unik dan minim sekali terasa ada tulang yang lumayan mengganggu ketika biasa kita jumpai saat makan baso namun baso pentol ini cukup lembut dan cukup terasa dagingnya. Inilah yang menjadi alasan kenapa Pentol Baso UGD adalah primadona untuk para pecinta kuliner pentol atau baso terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa.
“Sebenere dulu ada 4 cuman karena yang satu belum begitu diterima ya, dulu itu yang besar itu sempet ada yang sayur isinya ada yang jagung sama wortel cuman itukan kurang begitu banyak peminatnya.’’ ungkap Galuh dalam bahasa Indonesia semi Jawa ini saat diwawancara pada tanggal 30 Januari 2023.
Meski awal-awal ia sempat memiliki kendala dan kerugian saat menjalani usaha baso. Tidak mematahkan semangatnya kini Galuh sendiri mengaku bisa menghabiskan 15kg dalam sehari hingga dua hari. Namun ia cukup malu ketika ditanya soal omzet. “Intinya cukup mbak, Allhamdulillah.” katanya Senin itu. Baso Pentol UGD ini buka setiap harinya mulai dari jam 2 siang sampai dengan jam 9 atau 10 malam.
Lokasi tepatnya baso ini adalah tepat di depan Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek “L” di jalan KH. Ali Maksum, Krapyak Kulon, Punggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Diampit oleh 2 ruko yaitu MW Laundry dan Ruko sandal sepatu. Ciri khas dalam pelayanan baso ini adalah senyumnya yang tulus dan sikap Galuh yang ramah dan bersahabat setiap melayani pembeli. Bahkan ia sangat sabar dan ceria ketika menjawab pertanyaan konsumen yang merupakan seorang anak kecil.
Biodata penulis :
Nama : Anna .A. Shofiah
Status : Mahasiswa
Instagram : natusshya
Email : shofiyah2932@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H