Oleh Juliana Priscilla Dewi
Mengapa mereka kaya?
Mengapa mereka berkilah?
Mengapa mereka bungkam?
Mengapa mereka berpesta?
Mengapa mereka sembunyi?
Mengapa mereka lari?
Mengapa mereka tak punya rasa malu?
Apa mereka sama dengan kita?
Bukankah mereka juga manusia?
Saling mengenal namun saling menjatuhkan
Rakus bagai tikus-tikus got yang tak pernah kenyang dengan perut buncitnya
Bertingkah layaknya raja
Berucap layaknya ulama
Namun NOL belaka !!
Peka dengan aroma kertas duniawi
Bahagia dengan pundi-pundi kemewahan
Congak dan tak pernah adil
Ingin berkuasa selama-lamanya
MenTUHANkan diri sendiri
Bergerombol ketika semerbak angka bermateri tak bertuan
Penuh akan akal picik
Menggerogoti sampai habis
Tak bersisa
Berbahaya dan berbisa
Apa mereka masih bisa disebut manusia?
Busuk seperti bangkai dipenuhi belatung
Dipoles dengan formalin dan wewangian sajen
Angker bagai liang lahat yang berlobang licin dan penuh tulang belulang
Jadi..
Benarkah mereka manusia yang berperikemanusiaan??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H