Mengirim petani muda berprestasi ke luar negeri serta mengikutsertakan pada kegiatan diklat-diklat pertanian merupakan salah satu peningkatan kompetensi petani muda agar dapat mengembangkan potensi diri dan mampu menyebarluaskan pengetahuan dan ketrampilannya ke petani muda lain di desanya. Pengenalan pertanian pada anak juga perlu dilakukan sejak usia dini sebagai salah satu kegiatan penumbuhan karakter dengan mengajak anak-anak untuk terjun langsung dalam mengelola usaha pertanian tidak perlu yang terlalu berat tetapi cukup dengan mengajarkan hal-hal yang kecil saja seperti cara menanam padi, sayuran  dan lain sebagainya untuk menumbuhkan minat mereka dalam berusahatani. Hal ini dapat dilakukan dengan memasukkan kurikulum ekstrakurikule tentang pertanian di sekolah,dapat diawali dari kurikulum di TK sampai dengan SMA agar dapat memacu ketertarikan mereka di dunia pertanian sejak dini.
Untuk menumbuhkan minat pemuda di dalam berusaha tani juga diperlukan adanya sosialisasi yang tepat agar mereka mau tetap menekuni usaha tani secara berkelanjutan, disini peran penyuluh sangat diperlukan untuk memberikan motivasi dan saling bersinergi dalam pengembangan usaha agribisnis pertanian yang berkelanjutan, sehingga di desa tidak hanya sebatas pada kegiatan budidaya pertanian (on farm) tetapi juga sampai ke kegiatan yang bersifat pengolahan hasil pertanian (off farm).
Pembangunan pabrik-pabrik pengolahan hasil pertanian, pasar-pasar di desa dan dengan pemanfaatan lahan pertaniannya sebagai tempat wisata di desa selain dapat meningkatkan perekonomian di daerah perdesaan juga dapat menjadi salah satu faktor untuk menarik lebih banyak generasi muda untuk berusaha di sektor pertanian. Oleh karena itu jika pendapatan di sektor pertanian tinggi dan menguntungkan secara ekonomi maka akan menumbuhkan minat generasi muda untuk mau berkecimpung di sektor pertanian. Dengan bertambahnya generasi muda yang mau berusaha tani maka ketersediaan tenaga kerja di sektor pertanian akan terus tercukupi untuk mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H