Mohon tunggu...
yuliana hamzah
yuliana hamzah Mohon Tunggu... -

don't give up

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jembatan menuju “good job destination” adalah pendidikan

14 Maret 2013   12:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:47 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Dibutuhkan Segera”, atau “Peluang Karir”adalah dua diantara puluhan kalimat singkat pembuka beberapa iklan lowongan kerja di surat kabar. Iklan seperti ini banyak kita jumpai di rubrik “Karir” atau “Lowongan”. Pencarian kerja melalui iklan ini pun menjadi satu alternatif yang paling mudah dari sekian banyak cara untuk mendapatkan pekerjaan. Dan bagi perusahaan yang membutuhkan karyawan, iklan ini menjadi suatu ajang mencari SDM yang berpotensi sesuai dengan kriteria yang mereka inginkan. Dari iklan tersebut, job seeker dapat mengajukan lamaran kerja sesuai dengan posisi yang dibutuhkan dan persyaratan yang diminta. Dari sinilah transaksi itu dimulai. Bak pasar, ada penjual dan pembeli, tentu ada pula persaingan antar penjual. Dan disini, ada pencari kerja dan perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Tentu ada persaingan antar pencari kerja untuk mendapatkan posisi yang ditawarkan.

Tak ubahnya dengan ajang pencarian bakat, ajang pencarian kerja pun sama. Penuh dengan persaingan dan tantangan. Satu posisi diperebutkan oleh puluhan, ratusan atau bahkan ribuan job seeker. Bersaing dengan mengikuti beberapa tahapan seleksi yang diadakan oleh HRD dari masing-masing perusahaan. Memang, kompetisi mencari pekerjaan tak ubahnya seperti ajang perlombaan. Dan bedanya, persaingan dalam dunia kerja ini untuk memperebutkan satu hadiah yang berupa “good job” dengan gaji yang diharapkan. Untuk mendapatkan hadiah tersebut, tahapan seleksi harus dihadapi para pelamar. Tahapan seleksi yang tentunya tidak mudah dilewati dan membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mengetahui hasil akhirnya.

Kualifikasi dan syarat yang diminta dalam setiap lowongan kerja yang diiklankan perlu diperhatikan oleh para job seeker. Hal ini menjadi penting karena tahap awal seleksi penerimaan karyawan adalah seleksi kelengkapan dan kesesuaian dokumen. Kriteria berdasar latar belakang pendidikan yang sesuai menjadi satu poin penting dalam tahap seleksi. Terutama bagi para fresh graduated. Misalnya posisi staf akuntansi. Posisi ini selalu mengharuskan kandidat memiliki ijazah dengan jurusan akuntansi. Dan hal itu juga berlaku untuk posisi lain dalam perusahaan. Syarat formal dengan adanya ijazah menjadi bukti bahwa pelamar kerja benar-benar memiliki latar belakang sesuai dengan yang perusahaan butuhkan. Hingga kemudian, hal penting yang mendukung diterimanya pelamar kerja adalah kompetensi, interpersonal, penguasaan keterampilan pendukung, leadership, kemandirian dan kemampuan teamwork. Berkaitan dengan poin-poin penting tersebut, kompetensi adalah mutlak. Perusahaan akan melihat calon karyawan layak direkrut atau tidak adalah dari kompetensi yang ia miliki. Dengan dasar ijazah S1 jurusan akuntasi, tentu HRD akan melihat bahwa pelamar kerja memiliki kompetensi dibidang akuntansi. Dan kompetensi karyawan akan semakin terlihat ketika mereka terjun langsung dalam dunia kerja.

Beberapa posisi dalam perusahaan dapat dimungkinkan diisi oleh karyawan yang memiliki bidang dan dasar pendidikan yang berbeda dengan posisi yang ditawarkan. Hal ini tergantung dari kebijakan dari tiap-tiap perusahaan. Misalnya marketing. Posisi ini dapat dimungkinkan diisi oleh siapapun dari latar belakang pendidikan apapun. Hal yang ditonjolkan untuk posisi ini adalah kemampuan menjual dan bekerja dengan target. Fakta tentang keharusan memiliki latar belakang pendidikan yang selaras dengan pekerjaan memang menjadi syarat utama dalam perekrutan. Berkaitan dengan itu pula, partisipasi dan peran lembaga, institusi atau penyelenggara pendidikan memiliki andil besar untuk mencetak lulusan-lulusan yang kompeten. Perkembangan dunia kerja tentu menjadi satu pemikiran tersendiri bagi penyelenggara pendidikan baik dari tingkat sekolah menengah atas/kejuruan atau pun perguruan tinggi untuk menunjang permintaan dunia kerja. Pendidikan yang menunjang para lulusan untuk cepat dan mudah memasuki dunia kerja adalah PR (Pekerjaan Rumah) penyelenggara pendidikan. Dari pendidikan, calon karyawan memiliki kemampuan. Dari perkembangan kemampuan tersebut, calon karyawan menjadi lebih kompeten. Oleh karena itu, mutu dan kualitas pendidikan yang ada perlu ditingkatkan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dalam dunia kerja.

Sejenak kita tengok event “job fair” dibeberapa kampus, atau pembukaan penerimaan CPNS atau BUMN yang biasanya diadakan tiap tahun. Yang menarik adalah membludaknya job seeker. Ribuan lulusan PTN/PTS membanjiri lokasi job fair. Persaingan jelas semakin ketat. Siapa yang mampu, kompeten, berijazah, dialah pemenang dari persaingan tersebut. Kemenangan dari sang pencari kerja yang tentu didukung dengan pendidikan yang sesuai dan memadai. Dan pendidikan menjadi satu peran yang tidak bisa dianggap enteng. Pendidikan adalah jembatan. Yang mampu mengubungkan pencari kerja dengan dunia kerja.

Dunia pendidikan dan dunia kerja memang harus memiliki keselarasan. Implementasi pendidikan dan keterampilan yang tepat guna bagi calon pencari kerja akan mampu membidik kebutuhan dunia kerja. Karena hasil akhir dari proses pendidikan yang pernah dijalani adalah keberhasilan dalam dunia kerja. Baik bekerja sendiri sebagai entrepreneur ataupun bekerja dalam suatu instansi atau perusahaan. Pendidikan diharapkan tidak menjadi barang mubadzir yang terbuang sia-sia. Mutu dan kualitas dari pendidikan yang tepat akan semakin memperbesar kemungkinan pencari kerja menemukan dunia kerja mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun