Mohon tunggu...
Herlianiz
Herlianiz Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Penggemar berat Dan Brown yang juga menyenangi Jostein Gaarder dan Linda Christanty serta terobsesi pada pahlawan super Iron Man.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FFK] Satu (Flashfiction 100 Kata)

19 Maret 2011   02:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:39 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Deru mesin kendaraan sahut-menyahut serupa rangkaian dialog yang tanpa henti. Membuat samar suara dua manusia yang tengah bergumul diatas sebuah ranjang besar bersprei putih bersih. Peluh menghujan deras dari dahi mereka. Sementara di sudut ranjang, berbagai alat bantu seks berserak tak beratur. "Babe," "Mmmhh," "I love you so much," "So do i." Hans beranjak dari ranjang. Diambilnya dua lembar tiket dari saku jasnya. "Minggu depan kita ke Belanda, menikah dan menetap disana. Kita tinggalkan negri ini," "Lalu orang tuamu?" "Aku lebih memilih kamu, Sayangku. Disana tidak akan ada lagi yang mengganggu kita." Roy jatuh dipelukan Hans, melanjutkan cumbuan malam itu.

*****

Ditulis bersama oleh Duet Lumbalumba Cianjur (100)

Andee Meridian

Herlya Annisa

Ilustrasi dari ;

wapedia.mobi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun