Tapi perlu diingat, kalau madu tak dianjurkan dikonsumsi oleh anak di bawah usia 1 tahun. Karena anak di usia itu belum memiliki saluran cerna yang kuat, maka belum mampu mencerna kontaminasi tertentu pada madu.
2. Meningkatkan Ketahanan Tubuh
Penelitian yang dilakukan di laboratorium nutrisi olahraga di University of Memphis menemukan bahwa madu sebanding atau bahkan lebih baik daripada gula untuk menunjang kemampuan ketahanan tubuh atlet.
3. Obat Segala Penyakit
Madu diperkirakan bisa membantu memperkecil risiko penyakit kanker, penyakit jantung, dan penyakit berbahaya lainnya. Tapi terkait manfaat ini, penelitian masih dibutuhkan untuk benar-benar memastikannya.
4. Agen Antibakteri
Beberapa jenis madu efektif menghambat pertumbuhan puluhan jenis bakteri, termasuk E. coli dan Salmonella. Salah satu jenis madu dari Selandia Baru, yang dikenal sebagai madu Manuka, dikenal efektif mencegah dan mengatasi infeksi bakteri Staphylococcus yang kerap menyerang hidung maupun kulit, serta bakteri H. pylori yang berperan dalam terjadinya tukak lambung. Manfaat ini juga dapat ditemukan pada madu tualang yang berasal dari Malaysia.
Tadi adalah ulasan mengenai ciri-ciri madu asli dan cara membedakan madu asli dengan madu palsu. Tapi taukah Anda jika sudah ada alat untuk mendeteksi tingkat kekentalan madu, sehingga Kita bsia lebih mudah untuk membedakan antara madu asli dengan yang palsu, alat tersebut adalah Refraktometer.
Refractometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar atau konsentrasi bahan terlarut misalnya : Gula, Garam, Protein dsb.
Prinsip kerja dari refractometer sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan refraksi cahaya.
Alat Refraktometer ini ditemukan oleh Dr. Ernest Abbe, yaitu seorang ilmuan asal German pada awal abad 20 (Sekitar tahun, 2010 an).