“Tak ada yang lebih bisa memahamimu dengan baik, kecuali dirimu sendiri”
Dalam pelajaran Bahasa Indonesia aku pernah belajar tentang bagaimana sudut pandang orang ketiga serba tahu dalam cerita. Ibarat dalam pewayangan, ‘mata’ orang ini adalah dalang yang dalam pementasan menggerakkan seluruh aktor wayangnya.
Pagi ini, aku merefleksikan peran ‘orang ketiga serba tahu’ dalam kehidupan. Kita semua percaya bahwa kita tidak bisa hidup sendirian di dunia tanpa orang lain. Lalu, sejauh mana peran orang lain dalam kehidupan kita sampai saat ini? Apakah mereka hanya sekedar lawan bicara pepesan kosong? Atau lawan berbagi segala aspek kehidupan kita?
Berhati-hatilah dengan mata orang lain. Sebab dari mata merekalah akan diolah sebuah persepsi tentang siapa diri kita. Nah, disinilah tugas utama kita yakni mengontrol setiap tindak tutur yang berkenaan dengan orang lain. Sedekat atau sejauh apapun kita dengan orang disekitar kita, tetaplah menjadi pribadi yang memiliki nilai tinggi. Nilai tinggi yang dimaksud disini bukan tentang kesombongan. Ya.. tetap jadi diri sendiri namun harus lihat juga siapa lawan bicara kita, pantaskah kita berpakaian begini begitu saat bertemu, pantaskah kita mengeluarkan bahasa prokem saat berbicara. Semua ada tempatnya.
Sekali lagi, yang bisa menentukan bagaimana hidupmu akan berlangsung hanya dirimu sendiri. Soal orang ketiga serba tahu, bagi saya itu tidak ada dalam hidup saya. Biasanya yang ada hanyalah ‘orang ketiga serba (sok) tahu’
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H