Melihatmu bagai rona pancaran cahaya suci
Terpapas hasrat menemani kalbu sepi
Terlintas terapi pagi merindukanmu
Sukma yang tak mampu membendung paras indahmu
Wahai bunga hati, kenapa engkau pergi
Cinta ini tumbuh, rindu tak bakal lumpuh
Tepat pagi ini Tuhan sayang padamu
Surga pantas untukmu
Teringat sudah, perjuanganmu sudah hakiki
Sungai, laut, gunung berterimakasihÂ
Jasamu sungguh besar
Benih-benih perjuangan
Tumbuh subur pagi ini, walau jasadmu mati
Semangatmu, rinduku tetap mewarisi
Ku akan ke rumah terakhirmu
Wahai wanita idaman hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H