Intan asal Martapura terkenal paling bagus di seluruh dunia. Tapi sayang, cutting atau penggosokan intan di daerah ini terkenal kurang bagus. Para perajin kebanyakan menggosok intan secara tradisional. Akibatnya, intan asal Martapura dihargai sangat murah.
Melihat kualitas intan Martapura yang superbagus, sejumlah pengusaha batu permata kelas dunia banyak berburu di Kompleks Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura. Mereka berburu intan mentah yang belum diproses, untuk kemudian dijual ke Eropa.
Di negara-negara Eropa itulah intan asal Martapura diproses secara modern. Akibatnya, harga intan asal Martapura dijual puluhan kali lipat di pasar intan dunia.
Lucunya, setelah berbentuk perhiasan, banyak warga Kalsel yang kaya raya, membeli intan itu dari toko-toko permata di Jakarta atau Surabaya. Tentu saja, mereka kurang menyadari bahwa intan yang mereka beli berasal dari Martapura atau Cempaka Banjarbaru.
Seorang pedagang intan asal Jakarta mengatakan, ia kerap membeli intan mentah dari sejumlah penambang dan pedagang di Kompleks CBS. Ia biasa membelinya dengan harga murah untuk kemudian menjualnya lagi dua kali lipat kepada rekannya di Jakarta.
"Dari Jakarta, intan asal Martapura itu dijual lagi ke Eropa dengan harga mahal. Setelah diproses dan dibentuk di Eropa, perhiasan itu dijual lagi ke Indonesia dengan harga berkali-kali lipat," kata Dedy, pedagang intan asal Jakarta saat ditemui di Toko Kalimantan's.
Seorang pedagang di CBS mengaku, bisnis intan cukup prospektif. "Saya mengawali bisnis ini dengan berjualan intan. Sudah tiga tahun saya menekuni bisnis ini, dan ternyata peminatnya lumayan banyak," ujarnya.
Dia menjual batu mulia seharga Rp 1 juta hingga puluhan juta. Namun, dia tak asal jual. Semua produknya terjamin. Pembeli selalu diberi sertifikat batu mulia sebagai tanda keaslian. Dengan demikian, pembeli tak perlu khawatir tertipu, dan bisa menjualnya kembali dengan harga yang tinggi.
"Malah ada seorang pelanggan saya langsung menjualnya lagi kepada rekan bisnisnya dengan harga jauh lebih tinggi," ucapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H