Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tuhan Menciptakan Sungai Citarum Sambil Tersenyum

23 September 2018   06:54 Diperbarui: 24 September 2018   23:24 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Binatang itu punah, bukan karena diburu orang. Tetapi karena kelaparan. Demikian pula Homo Erectus dan Gajah Purba yang hidup di Jawa dan tempat-tempat lainnya di muka bumi. Sekalipun begitu mereka pernah menjadi penghuni bumi dalam periode waktu yang panjang, yakni 1,8 juta tahun. (2 juta  sampai dengan 200 ribu tahun yang lalu).

Leluhur Manusia Zaman Now

Manusia Homo Sapien baru muncu menjadi penghuni muka bumi pada zama Interglacial. Penelitian para ahli anthropologi berhasil menemukan fosil Homo Wajakertensis, di Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Fosilnya ditemukan pada lapisan batu muda neolithicum, yang sudah berumur 60 ribu tahun. Itulah awal masa hidup Manusia Wajak yang merupakan nenek moyang ras Austroloid. 

Berturut-turut ahli anthropologi menemukan fosil Homo Pekinensis di Tiongkok. Mereka hidup pada 40 ribu tahun yang lalu dan merupakan leluhur ras Mongoloid. Ditemukan pula dekat Belgia, fosil Homo Neander yang hidup pada 20 ribu tahun yang lalu, dan merupakan leluhur ras Caucasoid. Dan Homo Rhodesoid di gurun Sahara, yang merupakan leluhur ras Negritoid pada 14 ribu tahun yang lalu.

Waktu pun terus berjalan. Demikian pula proses geologi  yang merubah  wajah bumi dan proses evolusi  mahluk hidup penghuni bumi. Pada 11 ribu tahun yang lalu, kembali terjadi peristiwa  penting dalam sejarah Lembah Citarum. Yakni peristiwa geologis terjadinya letusan Gunung Sunda yang saat itu sudah berusia hampir 989 ribu tahun. Akibatnya Gunung Sunda runtuh, dan reruntuhannya mengisi Lembah Citarum, tetapi tidak menimbulkan kerusakan berarti bagi Sungai Citarum. 

Reruntuhannya mengisi lembah yang kelak justru membuat Lembah Citarum semakin kaya dengan unsur hara. Tak lama kemudian, di puncak anak kaldera bekas letusan Gunung Sunda, muncul anak gunung pengganti, yakn Gunung Tangkuban Perahu

Pasca letusan, Lembah Citarum memasuki periode tenang yang  berlangsung selama 5 ribu tahun.  Tentu saja selama itu Lembah Citarum semakin subur, hutan tropis semakin lebat, rimbun, dan luas serta siap untuk dihuni bukan saja oleh primata yang merupakan penghuni awal, tetapi juga oleh ras manusia Homo Sapiens, leluhur manusia jaman sekarang. Pada saat itulah berkembang kebudayaan berburu dan kebudayaan berladang di sekitar Lembah Citarum.

Bertepatan dengan tahun terjadinya letusan Gunung Sunda pada 11 ribu tahun yang lalu itu, terjadilah migrasi besar-besaran hampir seluruh ras manusia di muka bumi. Apa sebab terjadi migrasi besar-bsaran dan nyaris serempak dari ras manusia penghuni bumi? Tentu bukan karena akibat letusan Gunung Sunda di Jawa Barat. 

Ledakan populasi dan kesulitan mendapatkan makananan di lingkungan setempat, kemungkinan jadi salah satu penyebab terjadinya migrasi serentak manusia di muka bumi. 

Tercatat oleh para ahli anthropologi, Ras Negroid bermigrasi ke seluruh benua Afrika. Ras Caucaoid berimigrasi ke seluruh Eropa sampai Palestina. Ras Mongoloid adalah ras paling besar melakukan migrasi dan difusi. Mereka melakukan migrasi ke seluruh benua Amerika, dengan melintasi jembatan alam Selat Berring. Mereka juga melakukan migrasi ke utara dan barat laut. 

Ada pula yang bermigrasi ke selatan. Mereka yang bermigrasi ke selatan masuk Kepulauan Nusantara lewat jalur Semenanjung Malaysia, Sumatra, dan tiba di Jawa. Ada juga yang masuk Nusantara melewati jalur Taiwan, Jepang, Philipina, dan tiba di Sulawesi dan Kalimantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun