“Ayahanda, ampunilah ananda. Ananda memahami segala nasihat, petuah, dan petunjuk Ayahanda bagaimana cara seorang ksatria seharusnya memilih calon istri pendamping hidup. Dari kriteria dan syarat-syarat yang Ayahanda paparkan tadi, ananda menambah satu syarat lagi, Ayahanda”
“ Satu syarat lagi?. Apa itu ?”
“ Di samping calon istri ananda harus pandai berhias, pandai masak, pandai di peraduan, dan pandai mengasuh anak, wanita calon istri ananda itu wajahnya harus mirip ibunda, Ayahnda”
“ Hm…..Banyak Catra. Pilihanmu adalah takdirmu. Mungkin sudah menjadi kehendak Dewata. Aku tidak bisa menghalang-halangi, jika itu sudah menjadi tekad dan pilihanmu. Sekarang Engkau ku beri waktu satu tahun untuk menemukan gadis idamanmu itu. Berkelanalah kemana Engkau suka. Ambilah bekal yang cukup. Ke mana kira-kira Engkau akan berkelana?”(bersambung)
Batal Suka · · Bagikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H