Kampanye mengenai apa itu corona dan bagaimana cara mengatasi corona mungkin tidak bisa dicerna secara jelas oleh masyarakat yang menolak korban corona.Â
Bisa kita lihat contoh bagaimana dulu, masyarakat kita mengasingkan tanpa mengobati penderita kusta atau lepra, memasung penderita gangguan jiwa atau mengucilkan para penderita AIDS. Ini membuktikan adanya ketakutan tanpa dasar dalam pemikiran mereka mengenai suatu penyakit, dan sekarang terjadi pada wabah corona.Â
Dalam kondisi seperti ini, seharusnya pemerintah mengutamakan kekuatan dan kecepatan informasi mengenai corona melalui pendekatan budaya.Â
Pemerintah harus bisa merangkul orang-orang yang dituakan atau memiliki pengaruh di daerahnya, bukan hanya birokrat atau pejabat publik. Bahkan tidak menutup kemungkinan justru orang-orang muda pada tingkat bawah  yang harus diperkuat dalam mengkampanyekan penanganan corona yang benar.Â
Cara lain yang bisa dilakukan agar penanganan corona ini efektif yaitu melalui punish dan reward. Sebaiknya pemerintah menyegarakan penegakan hukuman bagi siapa saja yang menghalangi upaya dan usaha penanganan wabah corona dan sebaliknya pemerintah harus dapat memberikan hadiah atau kompensasi pada masyarakat yang membantu dan melancarkan penanganan wabah corona, agar tidak ada lagi diskriminasi terhadap para korban corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H