Mohon tunggu...
Anki Utari
Anki Utari Mohon Tunggu... Tutor - Mahasiswa

"Science without religion is lame. Religion without science is blind."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Publikasi Foto Perdana Black Hole, Bukti Ilmiah Kebenaran Alquran

22 Juni 2019   18:11 Diperbarui: 23 Juni 2019   10:03 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Black Hole / nasa.gov

Pernahkah Anda mendengar istilah Black Hole? Sebagian masyarakat mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut. Yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Lubang Hitam ini merupakan fenomena luar angkasa dimana terdapat bintang raksasa berbentuk lubang dengan massa yang sangat kuat sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula.

Hal ini membuat lubang tersebut mampu menghisap atau menarik semua benda di sekitarnya dan tidak ada satu pun yang mampu lolos dari tarikannya termasuk radiasi elektromagnetik.

Terbentuknya fenomena tersebut diawali saat terjadi reaksi fusi pada bintang, yaitu dua atom Hidrogen bersatu dan membentuk Helium yang membuat bintang bercahaya atau hidup.

Saat bahan bakar penggerak fusi tersebut habis, maka bintang tersebut akan kehilangan cahayanya atau mati dan kemudian sedikit demi sedikit akan terbentuk lubang raksasa yang kini disebut Black Hole.

Pemikiran mengenai Black Hole telah dicetuskan pada tahun 1790 oleh ilmuwan Inggris, John Michell yang memprediksi adanya bintang tersembunyi di luar angkasa.

Kemudian dilanjutkan oleh Albert Einstein pada tahun 1910 dengan teori relativitasnya bahwa ruang angkasa dan waktu dimulai pada kelahiran alam semesta dan berakhir dengan lubang hitam. Pemikiran ini terus dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan lainnya, salah satunya adalah Stephen William Hawking yang membuat istilah tersebut semakin populer.

Black Hole lagi-lagi menjadi sorotan saat The National Aeronautics and Space Administration (NASA) mempublikasikan potret sesungguhnya dari sebuah Lubang Hitam untuk pertama kalinya pada Rabu, 10 April 2019.

Potret tersebut menunjukkan bayangan Lubang Hitam Supermasif di pusat Messier 87 (M87) yang diabadikan menggunakan jaringan Internasional teleskop radio atau disebut Event Horizon Telescope (EHT).

Black Hole dalam Alquran
Berdasarkan pengembangan pemikiran mengenai Black Hole oleh para ilmuwan selama lebih dari dua abad, dapat disimpulkan bahwa salah satu fenomena luar angkasa tersebut memiliki tiga karakteristik utama, yaitu invisible (tidak terlihat), move (bergerak berkesinambungan) dan vacuum cleaner (menghisap benda di sekitarnya). Namun, tahukah Anda jika karakteristik tersebut telah disebutkan dalam Alquran jauh sebelum para ilmuwan mengembangkan teori-teorinya?

Ayat Alquran yang menggambarkan mengenai fenomena Black Hole, yakni yang artinya: "Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang, yang beredar dan terbenam." (Q.S. At-Takwir: 15-16).

Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyebut bintang-bintang yang memiliki tiga karakter, yaitu:

1.Lafadz al-khunnas yang bermakna "bintang-bintang" dan ada sebagian yang menafsirkan dengan makna "tersembunyi/tidak terlihat". Hal ini serupa dengan Surat An-Nas min syarril-waswāsil-khannās. Setan disebut khannās karena tidak dapat dilihat oleh manusia. Penjelasan ini mengacu pada karakteristik invisible (tak terlihat).

2.Lafadz al-jawār yang bermakna "beredar". Bintang-bintang di luar angkasa bersifat beredar, artinya setiap bintang mengalami pergerakan. Penjelasan ini mengacu pada karakteristik move (bergerak).

3.Lafadz al-kunnas yang bermakna "terbenam". Makna ini ditujukan kepada benda-benda di sekitarnya yang terhisap oleh Black Hole sehingga terbenam dan tidak akan mampu kembali lagi. Penjelasan ini mengacu pada karakteristik vacuum cleaner (penghisap).

Selain itu, para ilmuwan NASA menemukan fakta bahwa Black Hole mengeluarkan gelombang suara dengan irama tertentu. Hal ini juga berkaitan dengan ayat Alquran yang menyebutkan bahwa bintang juga bertasbih kepada Allah SWT, yakni yang artinya: "Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (Q.S. Al-Isra': 44).

Dari penafsiran dan pengkajian ayat-ayat Alquran tersebut yang juga dihubungkan dengan sains modern, maka dapat dikatakan Black Hole bukan sekadar pembuktian teori-teori para ilmuwan, namun menjadi salah satu bukti ilmiah kebenaran isi kitab suci Alquran yang sudah ada jauh sebelum ilmuwan-ilmuwan mengembangkan pemikiran mengenai Lubang Hitam tersebut. Alquran menjadi firman Allah SWT yang mengetahui segala rahasia alam semesta dan segala isinya. Wallahu a'lam bish-shawabi.

Oleh: Anki Utari
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Referensi:
https://www.islampos.com
https://www.spiritmuslim.co.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun