Penyair muda jebolan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang hendak mengakhiri masa lajang ini juga membawa buku antologi puisinya berjudul "Bisikan" untuk dibedah oleh M. Asrori, guru SMKN 2 Kota Mojokerto dan penggagas Serikat Buku. Agenda"Terminal Sastra" edisi 41 ini dimoderatori oleh pegiat literasi muda dari sisi utara Sungai Brantas, Norman Panji.
Ketua DKKM, Indra T Kurniawan, mengatakan bahwa hadirnya peristiwa kesenian yang didukung partisipasi aktif pelaku/penikmat lintas kesenian merupakan potret pengejawantahan bhineka tunggal ika itu sendiri.Â
Sedangkan, salah seorang perupa bernama Edy Harta menyebut bahwa peristiwa kesenian demikian inilah yang menjadi media silahturahmi pelaku seni dari dan luar Mojokerto. "Hal ini merupakan gagasan lama (alm) Mas Hartono, Ketua MAC yang baru saja mendahului kita bersama," tambahnya.
Mendengarnya, kepala saya semakin menunduk, betapa Mojokerto patut bersyukur memiliki pelaku/penikmat seni seperti yang telah berkolaborasi bersama dalam "Sungging Adilinuwih 03". Semoga gagasan Ir. Hartono senantiasa mengalir dalam Sungging Adilinuwih 04, 05, dst, dan peristiwa-peristiwa kesenian lainnya. Menyesal saya telah membaca tulisan dan terkena sihirnya Nirwan Dewanto.
Al Fatihah dedicated to Ir. Hartono.
****
*)penggagas  dan kerani Lingkar Studi Sastra SETRAWULAN (LS3)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H