Mohon tunggu...
Anjrah Lelono Broto
Anjrah Lelono Broto Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Penulis freelance

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Masih Mempuisikan Kita

26 Agustus 2014   06:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:33 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin bisa lagi menulis puisi. Sebab, di haribaannya
membumi kata sapa sendiri. Tanpa apa-apa. Tanpa apa-apa.

Bersama puisi, pernah kita sama memuja belahan dada-Nya
dan menikmati susu surgawi yang mengalir ikhlas penuh belas. Meski
tangan-tangan kita terlalu lelah dengan hasrat untuk menjabat,
menadah doa, apalagi berterima kasih.

Pun musim telah berputar-berganti. Lelaki yang dulu begitu
jumawa dengan kursinya juga telah melipat dagu
dan asyik menimang cucu juga istri baru. Tapi tak kutemu
baris-bait puisi mengerling lucu di imaji tanpa pintu.
Hingga kau terbujur ngilu di peraduan tanpa haru
puisi-puisiku. sementara, Tuhan masih setuju;

mempuisikan kita.

Di antara malaikat-malaikat-Nya,
juga iblis dajal-Nya.

_____________
Trowulan, 0.11 WIB, 29 November 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun