[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="Sandera Dipaksa Kibarkan "][/caption]
Sebuah aksi teror berujung penyanderaan terjadi pagi ini di Lindt Chocholat, sebuah cafe yang terletak di kawasan pusat bisnis, Martin Place, Sydney, Australia. Seperti dilansir Sydney Morning Herald, sekitar 20 sandera terjebak di dalam cafe. Beberapa sandera dipaksa untuk berdiri menempel kaca jendela sembari memegang “bendera Islam” bertuliskan kalimat syahadat.
Pelaku diperkirakan berjumlah dua orang dan bersenjata api. Seorang tersangka dilaporkan usia paruh baya, mengenakan ikat kain kepala berwarna hitam dengan tulisan Arab dan membawa ransel olahraga berwarna biru.
[caption id="" align="aligncenter" width="520" caption="Wajah salah satu pelaku. Sumber: Daily Telegraph. Picture: Ross Schultz"]
Drama bermula ketika polisi mendapat laporan dari seorang wanita mengenai perihal penyanderaan pada pukul 9.45 am (5.45 am WIB). Dalam hitungan menit, polisi telah mengepung TKP. Beberapa gedung strategis pemerintah yang berdekatan dengan lokasi kejadian telah dievakuasi, di antaranya kantor NSW State Parliament, NSW Supreme Court, State Library dan juga bangunan iconic Opera House.
Beberapa gedung komersial dilaporkan dikarantina dan tidak seorang pun boleh keluar dan masuk. Beberapa pekerja tak beruntung tersebut lantas “curhat” di Twitter perihal kondisi mereka.
Perdana Menteri Tony Abbott menenangkan warga dan meminta untuk percaya akan kinerja maksimal satuan antiteror yang bertugas. “Ini jelas sebuah insiden yang memprihatinkan, namun warga Australia harus tenang karena para penegak hukum dan agen-agen kami sangat terlatih dan bersenjata lengkap serta memiliki respon yang profesional,” ucapnya.
[caption id="" align="aligncenter" width="585" caption="Sumber: Daily Telegraph"]
Hingga kini belum diketahui apakah pelaku teror memiliki hubungan khusus dengan gerakan Islamic State yang tengah bergerak di Suriah dan Iraq.
1. Indonesia Punya Ahok, Australia Punya John So
2. Kemerdekaan Indonesia "Earned" Atau "Given"
3. Israel, Palestina, 1948 FAQ
5. Ini Jawaban Ahok Bila Anak Istrinya Dibunuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H