Mohon tunggu...
Anjalina Febriyanti
Anjalina Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo teman-teman perkenalkan saya Anjalina, saat ini saya sedang menempuh pendidikan S-1 Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Hobi saya mendengarkan musik. Saya tertarik dengan isu-isu tentang pendidikan, kesehatan mental dan sosial.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penyebab Krisis Moralitas dan Spiritual Remaja Masa Kini

18 Desember 2023   20:00 Diperbarui: 18 Desember 2023   22:18 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Freepik

Maraknya kasus dan berita yang beredar di media sosial karena perilaku serta sikap anak remaja pada saat ini yang dianggap menyimpang, membuat banyak orang beranggapan bahwa remaja masa kini kurang akan nilai moralitas dan religius. Faktor penyebab hal ini selalu menitik beratkan kesalahan atas pola asuh kedua orang tuanya yang tidak baik, tidak memperhatikan pergaulan anak dan banyak lainnya. Padahal tidak semua perilaku anak remaja yang menyimpang itu merupakan faktor kesalahan kedua orang tua.

Sebelum mengulik lebih dalam tentang penyebab krisis moralitas dan spiritual remaja, mari ketahui terlebih dulu arti moralitas dan spiritual. 

Moralitas merupakan perbuatan atau tingkah laku seorang individu dalam berinteraksi dengan orang lain , moral juga memuat arti lain yaitu nilai dan norma yang ada serta berakar dari dalam diri manusia. Sedangkan spiritual adalah suatu kepercayaan atau ikatan yang dipegang oleh seseorang serta merupakan pedoman hidup baginya dan sebagai tolak ukur batasan perbuatannya. Kedua aspek ini memegang peran penting dalam kehidupan sehari-hari seorang individu.

Remaja merupakan fase masa peralihan anak -- dewasa, pada fase ini juga remaja mengalimi banyak perubahan baik fisik, mental dan emosional. Tak jarang remaja mengalami gejolak emosi dan berbagai masalah, hal ini terjadi karena ketidakstabilan remaja karena masih diambang antara fase anak -- dewasa, satu sisi mereka ingin menjadi mandiri dan ingin merasa seperti orang dewasa, namun di sisi lainnya mereka masih kekanak-kanakan. Rasa keingin tahuan atau rasa penasaran pada masa remaja juga sangat tinggi sehingga banyak para remaja yang mencoba hal-hal baru tanpa memikirkan dampak kedepannya.

Remaja merupakan fase masa peralihan anak -- dewasa, pada fase ini juga remaja mengalami banyak perubahan baik fisik, mental dan emosional. Tak jarang remaja mengalami gejolak emosi dan berbagai masalah, hal ini terjadi karena ketidakstabilan remaja yang masih diambang antara fase anak -- dewasa, satu sisi mereka ingin menjadi mandiri dan ingin merasa seperti orang dewasa, namun di sisi lainnya mereka masih kekanak-kanakan. Rasa keingin tahuan atau rasa penasaran pada masa remaja juga sangat tinggi sehingga banyak remaja yang mencoba hal-hal baru tanpa memikirkan dampak kedepannya. Sebab itu lah mengapa banyak sekali remaja yang berlomba-lomba untuk merasakan pengalaman baru, tanpa memperhatikan resiko dan dampak yang akan mereka dapatkan

Lalu apa penyebab dari kurangnya nilai moral dan spiritual remaja masa kini? Penyebab adanya krisis moral dan spiritual umumnya berasal dari dua faktor yaitu, faktor internal dan eksternal.

Faktor internal sendiri biasanya merupakan faktor yang murni berasal dari dalam diri individu tersebut mulai dari kebiasaan, sifat, pola pikir. Hal ini bisa terjadi karena faktor genetik dari orang tua yang menurun ke anak, sehingga terkadang kita bisa lihat dilingkungan sekitar ada anak dan orang tua yang memiliki sifat dan karakter yang mirip. Namun hal ini tidak selalu terjadi karena hanya 30 persen faktor genetik seperti sifat dan kebiasaan bisa menurun pada anak.

Faktor ekternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh interkasi sosial dan lingkungan, yang artinya pengaruh dari luar individu diantaranya :

1. Interaksi dengan Orang tua

Selain faktor genetik yang menurun kepada anak, peran orang tua dalam mendidik dan memberikan pola asuh juga merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan moral dan spiritual remaja. Dalam masa perkembangan ini orang tua berhak memberikan edukasi serta pengawasan yang intensif sejak dini, karena ketika anak sudah menjadi remaja, maka ia cenderung ingin kebebasan. Karena itulah memberikan edukasi dan pengawasan yang baik sejak dini kepada anak merupakan satu langkah mencegah agar anak tidak krisis akan moral dan spiritualnya pada saat remaja nanti.

2. Lingkungan Keluarga      

Membangun suasana lingkungan keluarga yang nyaman juga sama pengaruhnya, membuat anak menjadi nyaman ketika berada dirumah sehingga anak tidak mencari kenyamanan di lingkungan luar. Banyak kasus dilingkungan sekitar anak yang tidak merasa nyaman dirumah sehingga dia memutuskan untuk pergi dari rumah dan mencari lingkungan baru, terkadang lingkungan baru tersebut tidak aman bagi mereka.

3. Lingkungan dan Pergaulan dengan Teman

Sebelum beranjak remaja sebaiknya orang tua memberikan pengawasan terhadap lingkungan pertemanan anak, sehingga bisa memberi tahu kepada anaknya agar selalu memilih pergaulan teman yang baik dan selalu mengajak kedalam hal-hal yang positif. Hampir 70 persen perkembangan anak berasal dari luar rumah, yang artinya kebanyakan perkembangan anak nantinya merupakan dampak dari lingkungan luarnya, sehingga perlu adanya pengawasan dari orang tua.

Pesatnya kemajuan teknologi pun tak lepas dari penyebab krisis moral dan spiritual remaja mulai dari penggunaan gadget, game, sosial media dan lain sebagainya. Penggunaan gadget sering kali disalah gunakan oleh anak remaja, karena rasa keingintahuan yang tinggi membuat mereka tenggelam dalam penggunaan gadget secara berlebihan, sehingga tidak ingat waktu dan beragam aplikasi menarik yang ada di perangkat ponsel yang membuat penasaran dengan isi didalamnya, sehingga berdampak pada kurangnya edukasi atau pembelajaran penting tentang moral dan spiritual karena mereka sibuk untuk bermain gadget sehingga tidak ada waktu untuk belajar. Sosial media yang terbuka luas disemua perangkat juga sangat berdampak besar pada pengaruh krisis moral dan spiritual remaja. Banyak video, foto maupun konten-konten lain yang mungkin saja membawa dampak buruk bagi anak yang melihatnya, mengingat bahwa media sosial sekarang merupakan ranah yang tidak aman bagi anak apalagi remaja yang ingin mencoba hal-hal baru. Sehingga perlu adanya batasan penggunaan sosial media atau mungkin tidak menggunakan sosial media sebelum waktunya, dalam artian sudah tau mana yang salah dan mana yang benar.

Krisis moral dan spiritual yang saat ini terjadi pada remaja memang sedikit sulit untuk dicegah karena kurangnya bantuan dari banyak pihak. Namun bisa kita antisipasi dengan memberikan edukasi sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga tidak membuat remaja merasa bahwa edukasi ini membosankan dan tidak menarik, contohnya seperti konten edukatif berbentuk video atau game yang mungkin bisa menarik perhatian remaja. Memberikan edukasi sedini mungkin untuk mencegah adanya krisis moral dan spiritual dimasa depan, kalau bukan kita orang dewasa yang mencegahnya siapa lagi. Lingkungan sangat berdampak positif pada perkembangan anak remaja maka dari itu mari bersama-sama membangun moral dan spiritual remaja untuk menciptakan generasi unggul akan moral dan spiritualnya. 

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun