Mohon tunggu...
Anjik Setiawan
Anjik Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Seorang relawan sosial

Menulis cerita dan gagasan dengan sudut pandang yang yang membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mereka yang Belum Viral

16 April 2020   18:57 Diperbarui: 16 April 2020   19:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semenjak viralnya curhatan salah satu pengemudi ojek online. Banyak orang-orang baik yang tersentuh hatinya. Berbondong-bondong untuk membantunya.Memberikan donasinya, memberikan sembako secara langsung kepada teman-teman ojol lainnnya.

Juga curhatan para tenaga medis. Yang menangani pasien Covid-19 dengan APD (Alat Pelindung Diri) seadanya. Hanya memakai jas hujan. Seharusnya pakai hazmat. itu juga viral.

Bergeraklah orang-orang baik untuk membantu. Membeli hazmat yang langka dan harganya tak lagi murah seperti dulu. lalu memberikannya ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

Media sosial perantara sangat berjasa atas viralnya semua itu.

Namun jangan lupa. para pekerja informal lainnya yang sedang masa sulit. Karena penumpangnya semakin sepi. Karena tidak bisa jualan, tempat mereka jualan telah ditutup karena harus melakukan pysical distancing.

Abang becak yang semakin sepi penumpangnya. Juga pasar keget yang ditutup agar tidak menjadi tempat penyebaran virus. salah satu penyebab hilangnya sumber pencarian nafkah mereka.

Foto Pribadi
Foto Pribadi
Disisi lain, ada juga guru Al-Qur'an yang pekerjaan utamanya adalah pekerja informal. Yang mengandalkan mencari nafkah dengan berjualan. Juga turut terdampak dipandemi ini.

Mereka biasa curhat dengan Allah. Bukan kepada manusia. Bukan juga curhat kepada media sosial. Sehingga kita luput memperhatikannya.

Ini saya ceritakan karena banyak komunitas yang resmi maupun tidak resmi bergotong royong. Membantu keluarga terdampak pandemi ini. Dengan memberikan sembako, maupun dengan memberikan uang tunai.

Agar bantuan tersebut tidak menumpuk ke satu profesi tertentu. Karena profesi lain juga mengalami dampak yang sama. Bahkan lebih buruk dari pada yang viral di media sosial.

Ketika saya ngobrol dengan salah satu abang becak. Dia mengatakan, sejak corona dinyatakan masuk ke Indonesia. Dia tidak menarik becak. Karena sepi dan takut tertular. Sebab dia biasanya mangkal di salah satu puskemas.

Abang becak terpukul berkali-kali. Selain sebelumnya terdistrupsi oleh ojol. Sekarang dihantam ujian pandemi yang bisa berlangsung berbulan-bulan.

Namun hebatnya. Saat saya menulis ini. Ada info omunitas abang becak di Sepanjang Sidoarjo membagikan sembako kepada para janda dan pekerja informal lainnya. Padahal mereka sendiri juga membutuhkan.

Mereka urunan beberapa ribu saja. Dikumpulkan jadi satu. mereka belikan sembako dan mereka sendiri yang mengemasnya.

Jika Anda adalah satu relawan atau ketua/kordinator komunitas.Yang menghimpun dan menyalurkan bantuan kepada keluarga yang terdampak.

lakukan kolaborasi, agar bantuan tidak tertumpuk ke lokasi atau profesi tertentu. Jangan latah untuk memberi bantuan tanpa identifikasi yang jelas.

Anda bisa bekerjasama dengan Lembaga Amil Zakat seperti LAZ Nurul Hayat atau lembaga yang lainnya. Yang mempunyai data sebaran mustahik dan sudah terbiasa menyalurkan zakat dengan sebaran skala nasional.

Semoga pandemi ini segera selesai. Lakukan physical distancing sebagai ikhtiarnya. Stay dirumah saja kecuali melakukan kegitan sosial atau melkukan kegiatan penting yang mendesak lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun