Mohon tunggu...
Anjik Setiawan
Anjik Setiawan Mohon Tunggu... Relawan - Seorang relawan sosial

Menulis cerita dan gagasan dengan sudut pandang yang yang membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anak-anak Menjadi "Tahanan" Rumah

25 Maret 2020   08:50 Diperbarui: 25 Maret 2020   08:54 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar hanya pemanis saja. Menceritakan sebelum menjadi tahanan rumah. | dokpri

Sebanarnya kasian, tapi harus dilakukan. Agar wabah tidak semakin menyebar. Akhirnya merugikan diri sendiri dan warga sekitar.

Ya betul. Ini untuk kebaikan mereka. Dan orang di sekitarnya. Karena pengalaman yang terjadi. Ada seseorang yang positif terjangkit, yang terjadi satu RT diisolasi. Semua dilarang keluar rumah apalagi bekerja. Termasuk keluarga satu rumah.

Tentu itu akan merepotkan para tenaga medis. Yang saat ini tenaganya terbatas. Dan alat pelidung diri saat bertugas juga terbatas. Karena distributor tidak siap dengan keadaan ini. Atau ada penimbunan lalu dijual dengan harga mahal. Atau, dijual keluar negeri.

Namun yang menyedihkan juga. Saat sekolah diliburkan. Para pedagang kecil yang biasa berjualan disekolah. Ke mana lagi mereka mencari nafkah?

Padahal, biasanya mencari nafkah mereka dengan berjualan makanan anak-anak.

Bersambung......
Ditulisan selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun