Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita.Â
Malah kita harus mampu menenagkan susanana dan mentertibkan siswa yang gaduh dan ramai tadi, marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan. Dan terkadang kalau kita marah bisa lepas control dan mengakibatkan siswa ketakutan dan tidak ingin mengikuti pelajaran kita kembali.
Kelima. Tidak sombong, tidak menyombongkan diri di hadapan siswa seakaan akan bisa sendiri anggaplah siswa sebagai teman belajar bersama, kita sama-sama tidak bisa yang bisa mengajari yang tidak bisa agar semua bisa paham jangan membanggakan diri sendiri, dengan begitu antusias murid untuk mendengarkan dan menghadiri pembelajaran kita akan lebih banyak karena murid menganggap kita sebagai teman belajar bukan orang yang sok bisa dan sering memarahi kita saat kita tidak bisa.
Ketika kita sudah mampu menjalankan kelima hal ini siswa mugkin akan semangat dan antusias serta paham dengan apa yang kita jelaskan, bukan hanya karena paksaan untuk masuk kelas sebagai syarat kenaikan kelas tapi juga karena keinginan untuk bisa paham dan mendapatkan nilai yang bagus.Â
Tapi sebaiknya ketika kita sudah dicap sebagai guru yang menyenangkan, baik, danbijaksana kita jangan terlalu dekat dengan siswa karenan nanti akan berdampak kepada kita untuk kedepannya siswa lama kelamaan akan menganngap murni kita sebagai temannya dan malah akan kurang ajar terhadap kita dan jangan lupa terapkan juga kepada teman-teman guru lainnya agar kita bukan hanya dicintai oleh siswa-siswa kita tapi juga pada teman guru sesekolahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H