Mohon tunggu...
Anjely Safayani
Anjely Safayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi/Universitas Andalas

Hai, aku Anjely mahasiswa semester akhir Ilmu Komunikasi yang lagi berjuang mendapati gelar S.I.Kom /Bismillah bulan juli 2023/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Public Relations dalam Menghadapi Krisis

13 Juni 2023   06:07 Diperbarui: 13 Juni 2023   06:19 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tim Public Relations selalu menjadi incaran para media disaat sebuah perusahaan itu mengalami sebuah krisis. Maka dari itu krisis perusahaan selalu dikendalikan oleh PR dan sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.  Praktisi PR merupakan sebuah penentu dari sukses atau tidaknya perusahaan itu dalam melewati krisis itu dan juga melakukan sebuah recovery. 

Dapat kita katakan bahwa peran praktisi PR ini sangatlah penting dan dibutuhkan oleh sebuah perusahaan, dan sering dikatakan juga bahwa PR merupakan jantungnya sebuah perusahaan. Jabatan PR selalu berada di tangan kanannya CEO. 

Praktisi harus mempunyai kemampuan atau keahlian dalam menyiapkan berbagai skanerio, rancangan termasuk juga FAQ (Frequent Asked Questions) Yang mana menjadi pertanyaan untuk sebuah perusahaan san juga spoke person lainnya dala mengahadapi publiK atau media. 

Yap benar, Praktisi PR harus berperan startegis dalam menyiapkan spoke person-nya yang tepat anatara lain dia harus menyiapkan beberapa jawaban untuk CEO yang akan dihadapi oleh banyak pertanyaan publik. Selain itu PR harus membuat perencanaan program komunikasi untuk menangani seubuah krisis dan juga selalu harus memantau perkembangan isu ini di media.

Sebenarnya seberapa penting si kaitan PR ini dalam sebuah perusahaan ketika mengalami krisis? Tentu sangat penting, karena PR ini sebuah jembatan antara perusahaan dengan masyarakat yang mana ia akan selalu menjaga sebuah citra perusahaan, menangani atau mengendalikan isu yang terjadi pada sebuah perusahaan tadi, membuat perusahaan mendapat perhatian publik dan banyak lagi. PR ini sangat kreatif dan selalu pandai dalam menjalankan rencananya dan mempersiapkan scenario alternative yang telah di pikirkannya.

PR harus selalu mempersiapkan berbagai informasi yang diperlukan dan update akan infromasi yang baru. PR berperan penting dalam menjalankan krisis yang ada di perusahaan, opini publik sering menjadi penyebab terbesar dari munculnya sebuah krisis dan penyebab lainnya karena hal kecil yang tak tertangani dengan segera sehingga itu menumpuk dan menjadi masalah yang besar bagi sebuah perusahaan. 

Dengan demikian selama publik atau masyarakat terus mengutarakan opininya, maka peluang munculnya suatu krisis akan tetap terjadi. Sehingga untuk itu perusahaan harus segera mengelola permasalahan yang kecil tadi sehingga tidak akan menumpuk dan menjadi besar. 

Apalagi pada saat ini di dunia yang serba canggih dengan sistem online saat ini. Permasalahan kecil pun akan dapat tersebar luas dengan cepat oleh publik dan jika tidak segera diselesaikan akan menjadi bahan bagi publik.

Opini publik dapat menjadi penyebab dari suatu krisis, maka dari itu tugas seorang praktisi PR adalah menggiring opini tersebut sehingga krisis yang timbul dapat teratasi dengan baik. Dalam menggiring sebuah opini publik, praktisi PR harus menjalankan hubungan yang baik dengan publik atau masyarakat itu sendiri. 

Dalam berhubungan dengan masyarakat, praktisi PR tidak harus untuk langsung terjun ketengah masyarakat dan melakukan tugasnya berkoar-koar memulihkan citra perusahaan atau instansi dan meluruskan apa yang sebenarnya terjadi. Ketika krisis tersebut tidak dapat ditangani dengan baik, maka itu bisa merugikan perusahaan secara finansial. Walaupun perusahaan yang salah akan tetapi PR akan tetap untuk diminta menjaga supaya keadaan tidak menjadi semakin parah dan merugikan perusahaan tersebut. 

Dalam penanganannya ada bermacam-macam cara, salah satunya adalah praktisi PR harus mampu untuk menahan agar tidak berkomentar, akan tetapi terkadang juga dibutuhkan untuk segera memberikan klarifikasi kepada publik secepatnya melalui sosial media agar isu tersebut bisa cepat mereda. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun