Mohon tunggu...
Anjelita Puspita Maharani
Anjelita Puspita Maharani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Psychology, Sebelas Maret University

Tertarik dengan isu ekonomi dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Pahami Perilaku Konsumen dan Gapai Dengan Teknik AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)

9 Juli 2023   05:40 Diperbarui: 9 Juli 2023   06:40 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai seorang pelaku bisnis, tentunya Anda harus memahami perilaku konsumen Anda. Perilaku konsumen adalah aktivitas memilih, menggunakan, dan/atau menghentikan konsumsi atau pemakaian suatu produk sesuai dengan kebutuhan. Memahami perilaku konsumen berguna untuk mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun, bagaimana cara mengetahui perilaku konsumen?

Terdapat empat faktor penyebab perilaku konsumen yakni,

a. Faktor Budaya adalah lingkungan luas di sekitar konsumen. Budaya berasal dari budi dan daya masyarakat atau hasil dari kebiasaan masyarakat. Contoh faktor budaya yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen adalah masyarakat Jawa dengan budaya Jawa yang dianutnya cenderung menyukai rasa manis sehingga mereka kerap membeli produk manis ataupun gula-gulaan.

b. Faktor Sosial adalah lingkungan yang lebih kecil seperti kelompok masyarakat atau keluarga. Contohnya, keluarga yang orang tuanya cenderung sibuk akan memilih membeli makanan siap makan daripada membeli bahan-bahan untuk membuat makanan.

c. Faktor Pribadi adalah karakteristik individual, seperti pekerjaan, umur, agama, ekonomi, gaya hidup, dan lainnya. Contohnya, orang beragama islam akan membeli peralatan sholat, seperti sarung, mukena, dan peci karena mereka membutuhkannya untuk beribadah.

d. Faktor Psikologis saat memilih barang akan ditentukan lebih lanjut dengan pengaruh faktor psikologis, yakni: motivasi, persepsi, pengetahuan, dan kepercayaan. Contoh: saat menyimpan uang pada sistem menabung, ada dua pilihan yaitu disimpan dalam bentuk uang atau disimpan dalam bentuk emas. Individu ini berwawasan bahwa nilai emas cenderung anti inflasi dan nilainya akan terus bertambah seiring waktu, berbeda dengan uang rupiah. Lalu, ia memilih menabung dalam bentuk emas karena benefit tersebut.

Dengan informasi tersebut tentunya Anda bisa membuat infografis guna mengetahui karakteristik konsumen Anda. 

Bingung bagaimana cara untuk memperoleh informasi konsumen Anda? Umumnya, dalam mencari informasi mengenai konsumen bisa didapatkan melalui metode kuantitatif maupun kualitatif. Berikut contoh aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk mengetahui konsumen Anda,

a. Penyebaran Kuesioner/Survey 

Survey yang berisi identitas singkat seperti umur, profesi, dan tempat tinggal. Infografis akan membantu Anda melakukan segmentasi pasar (pengelompokkan konsumen). Lalu, dilanjutkan pertanyaan yang Anda perlukan seperti kepuasan produk, ketidakpuasan produk, kebutuhan mendatang akan produk tersebut, masukan untuk produk, dan lain-lain menurut kebutuhan Anda. Survey lebih mudah dilakukan dengan disebarkan secara online melalui sosial media.

b. Wawancara

Berinteraksi secara langsung dengan konsumen bisa menjadi alternatif untuk mengetahui perilaku konsumen. Dengan wawancara Anda juga bisa secara face-to-face bertanya mengenai kelebihan dan kekurangan produk Anda. Namun, metode wawancara membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak.

c. Observasi

Observasi atau pengamatan bisa dilakukan dengan cara melihat perilaku konsumen secara langsung.

Setelah mendapatkan informasi konsumen let’s go kita pelajari AIDA!

AIDA merupakan singkatan dari empat tahapan proses penjualan Attention, Interest, Desire, dan Action. Model AIDA dikenalkan oleh seorang pengusaha Amerika Elmo Lewis. Lewis dikenal sebagai pelopor metode ilmiah untuk merancang periklanan dan penjualan. Berikut penjelasannya,

a. Attention, langkah pertama pemasar membuat informasi produk yang mampu menarik atensi calon konsumen. 

b. Interest, langkah kedua setelah membuat informasi produk maka pemasar harus memikirkan bagaimana informasi tersebut bisa menarik calon konsumen. Ahli menyatakan bahwa daya tarik memiliki tiga sifat, meaningful, beliable, dan distinctive. Meaningful atau menonjolkan benefit penggunaan produk. Believable atau iklan dapat dipercaya konsumen guna meyakinkan calon konsumen untuk membeli produk. Distinctive atau iklan harus lebih baik dibanding produk pesaing. 

c. Desire, langkah ketiga ini pemasar harus memikirkan bagaimana cara agar konsumen berkeinginan untuk memiliki produk dengan cara pemasar jeli membaca consumer behavior target konsumen. Langkah ini membuktikan bahwa pemasar mampu memberikan solusi yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen sehingga terbentuk “motivasi” pada konsumen untuk memiliki produk.

D. Action, langkah terakhir yakni pemasar berupaya untuk membujuk calon konsumen untuk segera membeli produk. Dapat digunakan kata-kata bujukan atau perintah halus dengan harapan calon konsumen merespon sesuai keinginan pemasar.

Sebagai tips n trik, pada era digital saat ini kegiatan pemasaran produk dilakukan dengan jauh lebih mudah dengan melakukan “digital marketing”. Perkembangan teknologi membuat mayoritas masyarakat memiliki gadget untuk berselancar di dunia maya. Keadaan ini didukung lebih lanjut dengan adanya pandemi Covid-19 yang memperkuat budaya interaksi tidak langsung. Masyarakat dengan profesi apapun, mulai usia anak-anak hingga lansia seluruhnya telah memegang gadget dan memperoleh banyak informasi dari sosial media. Tentunya ini menjadi terobosan baru teknik pemasaran dengan digital marketing. Dengan banyaknya pengguna sosial media membuat sebuah informasi sangat cepat tersebar luas. Konten iklan pun akan sangat mudah tersebar. Silakan menggali informasi lebih dalam mengenai produk Anda kemudian Anda bisa memikirkan daya tarik yang bisa menarik kembali konsumen maupun mencari konsumen baru. Bungkuslah daya tarik tersebut menjadi iklan yang menarik. Iklan bisa berupa jargon yang mudah dihafalkan, menggunakan lagu yang sedang populer, menggunakan jasa influencer yang sedang naik daun, atau dengan cara lain sesuai dengan kreativitas Anda. Pemilihan media sosial sebagai sarana untuk penayangan iklan juga perlu dipertimbangkan. Berdasarkan pengamatan, media sosial instagram, tiktok, dan youtube sedang ramai pengguna aktif, Anda bisa memanfaatkan media sosial tersebut untuk memasang iklan Anda. Selamat mencoba!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun