Yogyakarta, sebuah kota yang sarat akan sejarah, budaya dan keramahannya,  bagaikan magnet yang tak henti menarik para wisatawan  dari berbagai penjuru nusantara.  Dijuluki sebagai Kota pelajar, kota budaya, Kota Wisata dan kota perjuangan, Yogyakarta menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya.
Salah satu daya tarik utama di Yogyakarta adalah keterbukaan dan keramahan masyarakatnya. Orang-orang di Yogyakarta dikenal dengan sifatnya yang sopan, ramah dan selalu membantu sehingga pengunjung akan merasa diterima dan dihargai selama berada di Yogyakarta.
Yogyakarta terkenal dengan kekayaan budaya dan kulinernya yang tak henti menawarkan pengalaman yang istimewa bagi para wisatawan. Yogyakarta atau Jogja bukan hanya sebuah kota namun juga sebuah oase budaya dan kuliner yang mempesona. Terletak di jantung pulau Jawa, Jogja menawarkan perpaduan yang unik antara tradisi Jawa yang kaya dan modernitas yang berkembang. Bagi para pecinta kuliner Jogja bagaikan surga dengan ragam hidangan yang lezat dan menggugah selera. Yogyakarta adalah kota yang menawarkan berbagai pengalaman wisata dari mulai sejarah dan budaya serta kekayaan alam yang mampu membuka para wisatawan hingga beragam jenis kuliner yang menggoda.
Di tengah hiruk pikuk modernisasi Jogja tak henti-hentinya memikat hati para pelancong dengan kekayaan budayanya yang mempesona salah satu warisan budaya yang tak boleh dilewatkan adalah  wedang blangkon. Salah satu tempat wedangan yang wajib di kunjungi adalah wedang blangkon yang merupakan satu-satunya wedang blangkon di Jogja yang terletak di Jl. Weling Raya Belakang No.17A, Manggung, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Perpaduan rempah-rempah yang istimewa dan sentuhan budaya lokal menjadikan wedang blangkon lebih dari sekedar minuman hangat tetapi juga sebuah pengalaman yang mencerminkan identitas Jogja.
Wedang blangkon bukan hanya sekedar minuman pelepas dahaga minuman ini diracik dengan rempah-rempah pilihan seperti jahe, cengkeh, serai, kayu manis, kencur dan rempah-rempah lainnya yang menghasilkan aroma yang khas dan terasa hangat yang menyenangkan. Wedang blangkon dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan seperti meredakan flu, meningkatkan stamina dan menghangatkan tubuh.
Wedang Blangkon adalah sebuah bisnis minuman yang berfokus pada rempah-rempah yang digunakan untuk kesehatan. Bisnis ini awal mulanya didirikan oleh Bapak Dudi dan Ibu Rina yang sudah berdiri sekitar 10 tahun. Awal mula dari bisnis ini yaitu semacam keinginan dari Pak Dudi untuk membuat wedang, sehingga akhirnya pak Dudi belajar membuat wedang dan berlatih dalam meracik wedang-wedangan yang menggunakan bahan-bahan dasar dari rempah-rempah. Rempah ini adalah salah satu warisan peninggalan dari zaman dahulu yang kemudian dikembangkan oleh Bapak Dudi.
Bapak Dudi dan Ibu Rina senang membuka bisnis blangkon yang bertujuan untuk membantu sesama dan melestarikan budaya warisan yang sudah turun untuk menurun melalui produk yang dijualnya wedang blangkon terdiri dua jenis ada yang wedang Seduh dan ada yang wedang kering . Untuk wedang kering biasanya dijual untuk orang orang di luar yogyakarta yang dapat dipesan melalui whatsapp, instagram dan tokopedia.
"Pengunjung disini biasanya adalah orang yang fanatik. Mereka mencoba lalu ternyata suka dan cocok maka mereka akan balik lagi" ucap Pak Dudi
Terdapat berbagai nama wedang salah satunya adalah wedang presiden dan wedang raja. Bidang Presiden memiliki komposisi jahe, temulawak, serai, jeruk nipis, gula aren, gula jawa dan aroma kayu manis. Manfaat dari wedang presiden ini sendiri adalah temulawak sebagai antioksidan yang berguna untuk daya tahan tubuh dan menambah nafsu makan. Sedangkan kunyit sebagai anti plasma dan antibiotik yang berguna untuk flu sedangkan jahe untuk menjaga imunitas tubuh. Dinamakan wedang presiden karena Bapak Dudi terinspirasi dari salah satu minuman kesukaan presiden Indonesia yaitu temulawak yang mana manfaat temulawak membuat tubuh kita selalu sehat dan selalu siap untuk bekerja dan blusukan kemana-mana seperti tugas presiden.
Selain wedang presiden juga ada wedang raja yang terdiri dari jahe kencur, serai, jeruk nipis gula aren dan aroma cengkeh. Cengkeh biasanya dikonsumsi oleh para raja terdahulu sehingga dinamakan wedang raja.
Banyak orang yang salah kaprah tentang jamu dan wedang. Padahal keduanya berbeda. Meskipun sama-sama memiliki khasiat untuk tubuh kita dan sama-sama terbuat dari rempah-rempah. Ketika kita meminum jamu kesan pertama kali yang akan kita dapatkan adalah pahit, sedangkan ketika kita meminum wedang sensasi yang kita dapatkan adalah hangat dan setiap bahan-bahan di dalam wedang terasa pas dari awal kamu minum hingga habis. Meminum wedang juga tidak terasa pahit dan tidak menyebabkan ketergantungan seperti jamu atau obat herbal.
" Orang kalau minum jamu pasti yang pertama kali mereka rasakan adalah pahit, sedangkan ketika meminum wedang yang terasa ada rasa hangat. Ketika kita minum wedang rasa dari pertama kali kita minum akan tetap sama Sampai Akhir. Kalau jamu itu biasanya untuk obat sedangkan wedang itu untuk pencegahan atau lebih dikenal dengan Mencegah lebih baik daripada mengobati" ucap Pak Dudi, pemilik wedang blangkon
Buat kamu yang tidak suka dengan rasa rempah-rempah kamu juga bisa mencoba jenis minuman yang lain seperti susu coklat, susu jahe hazelnut, es teh kerampul dan berbagai minuman lainnya.
Penikmat wedang blangkon tidak hanya orang dewasa, namun anak-anak juga ada yang suka karena di wedang blangkon ini menyediakan lebih dari 100 lebih menu wedang dan akan terus bertambah setiap bulannya untuk memberikan inovasi agar pengunjung tidak bosan. Di wedang blangkon ini kamu juga bisa request jamu sesuai dengan keluhan yang kamu alami seperti asma, kolesterol, batuk dan penyakit lainnya.
Pada masa pandemi covid-19 popularitas wedang blangkon semakin meningkat. Masyarakat banyak yang beralih ke minuman tradisional sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Popularitas wedang blangkon tidak hanya di Indonesia, namun juga di berbagai negara di dunia.
Pada masa pandemi covid-19 popularitas wedang blangkon semakin meningkat. Masyarakat banyak yang beralih ke minuman tradisional sebagai upaya untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Popularitas bidang blangkon tidak hanya terjadi di Indonesia namun juga di berbagai negara di dunia, bahkan di wedang blangkon sendiri peminatnya sangat banyak hingga membludak sampai ke jalan. Hal ini dikarenakan kebutuhan akan wedang saat itu dipercaya dapat menjaga imunitas tubuh dan mencegah dari terpaparnya covid 19.
Salah satu pelanggan Setia di sini adalah Natasha yang sudah berlangganan sejak pandemi covid-19
" awal mula aku ke sini itu karena covid-19 dan sampai sekarang pun saat bekerja sering menyempatkan diri ke sini untuk sekedar melepas lelah. Selain itu tempatnya juga jauh dari pusat Kota dan Lumayan dekat dengan tempat tinggalku. Apalagi Bapak dan Ibu pemilik wedang blangkon ini juga ramah sehingga merasa nyaman untuk berinteraksi dengan mereka. Aku juga bisa request wedang sesuai dengan selera kita seperti kurangin gula atau ingin tambah air" ucap natasya
Salah satu hal yang unik disini adalah kamu bisa request dan refill minuman tanpa dipungut biaya.
Wedang blangkon bukan hanya minuman biasa tapi representasi budaya dan tradisi Jogja yang patut dilestarikan. Dengan menikmati wedang blangkon kita tidak hanya memanjakan lidah, namun juga turut menjaga warisan budaya leluhur dan merasakan kehangatan keramahan Jogja.
Wedang Blangkon adalah perpaduan sempurna antara kelezatan rasa manfaat kesehatan dan nilai-nilai budaya Jogja. Oleh karena itu Meri lestarikan tradisi minum wedang dan juga menjaga warisan budaya Jogja agar tetap terpelihara dan lestari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H