Hal ini berakibat pada stres dan kecemasan yang bisa mengganggu proses belajar dan perkembangan mental. S biaya yang mahal keterkaitan antara apa yang dipelajari di bangku kuliah dengan kebutuhan pasar kerja juga menjadi sorotan banyak jurusan kuliah yang tidak menjamin terserapnya lulusan ke dunia kerja.
Beberapa faktor seperti kurikulum yang kaku dan tidak relevan dengan perkembangan zaman kurangnya fokus pada pengembangan keterampilan dan minimnya kerjasama antara perguruan tinggi dengan industri.Â
Akibatnya banyak Sarjana Muda yang kesulitan mencari kerja yang sesuai dengan bidangnya bahkan banyak dari mereka yang terpaksa bekerja di luar bidang keahliannya dan menerima gaji yang rendah atau bahkan menjadi pengangguran.
Untuk menyikapi permasalahan ini tentunya diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak seperti pemerintah, perguruan tinggi dan mengubah pola pikir masyarakat yang sering mengatakan bahwa gelar sarjana adalah satu-satunya kunci untuk sukses.Â
Jadi, dengan adanya usaha bersama tentunya kita berharap Kesenjangan antara biaya kuliah dan hasil yang didapatkan dapat diminimalisir dan pengangguran Sarjana Muda dapat diatasi. Â
Penting untuk diingat bahwa tidak semua Sarjana Muda menganggur karena banyak urusan perguruan tinggi yang sukses dalam karirnya dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.Â
Namun, permasalahan biaya kuliah yang mahal dan pengangguran sarana mudah perlu menjadi perhatian serius agar generasi muda Indonesia dapat meraih masa depan yang lebih cerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H