Mohon tunggu...
Anjas Wahyu AS
Anjas Wahyu AS Mohon Tunggu... Penulis - Paling suka minum susu-susu an

Cukup suka berbagi informasi, tips maupun diskusi yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Fan Fiction] Joker: The Other Side (#8)

10 Oktober 2024   09:18 Diperbarui: 10 Oktober 2024   09:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of BRON Studios, Creative Wealth Media Finance, DC Comics, DC Entertainment, Joint Effort, Village Roadshow Pictures, Warner Bros. 2019

Baru sebentar pintu gerbong kereta terbuka, kedua polisi itu sudah digeruduk oleh massa bertopeng badut hingga jatuh keluar. Muka mereka tampak penuh luka lebam akibat tonjokan dan injakan.

Pemandangan yang seharusnya begitu mengenaskan, malah entah bagaimana membuat David tersenyum. Dia senang. Dia bahagia melihat cecunguk Wayne yang serasa di atas angin, sekarang jatuh tersungkur layaknya bangkai binatang.

Perasaan ini tidak pernah dirasakan oleh David. Begitu menyenangkan rasanya apabila bisa mengalirkan hasrat amarahmu pada seseorang yang menghancurkan hidupmu. David melinting kemejanya dan melihat luka bekas selfharmnya.

Dia berfikir mungkin luka ini tidak ditujukan padaku. Mungkin luka ini ditujukan pada orang-orang seperti mereka. Darah bercipratan dari hidung mereka. Nampak kedua polisi itu sudah pingsan, dan kepala stasiun harus sampai turun tangan untuk menghentikan kejadian itu.

Malam pun tiba, dan berita pengeroyokan polisi tersebut langsung tersebar luas di seluruh penjuru Gotham. Semua orang tahu akan berita tersebut. Semua orang sekarang sedang terpaku pada televisi masing-masing. Situasi di Gotham begitu memanas. Situasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

David yang sudah sampai di apartemennya, meletakkan tasnya dan melepaskan kemejanya. Gerah sekali baginya melihat situasi hari ini yang begitu kacau namun membahagiakan baginya.

Padahal, setiap kali situasi berubah kacau bagi David, dialah yang merasa tersiksa. Namun kali ini, orang lain lah yang menanggung rasa sakit tersebut. Dan mereka pantas mendapatkannya.

David mencoba menyalakan televisi untuk melihat berita hari ini. Namun, bukan berita yang membuat ia tertarik. Tapi ialah, acara Live Franklin Murray. Acara yang menurut dia basi dan membosankan, kali ini membuatnya terpaku. Karena salah satu bintang tamunya adalah seseorang dengan muka bercat badut, layaknya topeng yang ia dan banyak orang punya.

Murray memanggilnya Joker. Si Joker ini membuat pengakuan. Pengakuan yang begitu mengejutkan banyak pasang mata. Dialah yang membunuh ketiga pegawai Wayne di subway beberapa minggu lalu.

Tidak ada yang tahu dia siapa dan darimana. Tetapi pengakuan live itu sontak membuat demonstran badut seantero Gotham melihat ke acara Franklin Murray tersebut. Tak terkecuali David.

Telepon apartemen David berdering. Dia angkat dan terdengar suara Reutte disana.

"Kau lihat Franklin Murray malam ini, David?"

David mengiyakan pertanyaan tersebut.

"Inilah simbol kita David. Dia akhirnya datang ke kita. Jokerlah simbol perlawanan kita." ucap Reutte.

David menelan ludah sembari masih menonton acara TV tersebut. Semakin lama, situasi di studio pun terasa tidak mengenakkan. David merasakan sesuatu yang kurang nyaman, bahkan dari ornag yang tidak duduk langsung di dalam studio.

Dia merasakan hawa yang begitu panas ketika Murray makin memojokkan Joker dengan berbagai pertanyaannya.

Sesaat sebelum Murray akan menelepon polisi. Joker berteriak,

"Kau pantas mendapatkannya!" dan letupan pistol pun menggemparkan seisi studio. Murray mati di tangan Joker dan acara seketika ditutup.

"David! David kau disana?!" teriak Reutte dari telepon tapi tidak David gubris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun