Mohon tunggu...
Anjas Wahyu AS
Anjas Wahyu AS Mohon Tunggu... Penulis - Paling suka minum susu-susu an

Cukup suka berbagi informasi, tips maupun diskusi yang tengah hangat dibicarakan di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Fan Fiction] Joker: The Other Side (#7)

10 Oktober 2024   01:33 Diperbarui: 10 Oktober 2024   02:04 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Courtesy of BRON Studios, Creative Wealth Media Finance, DC Comics, DC Entertainment, Joint Effort, Village Roadshow Pictures, Warner Bros. 2019 

Sudah ada seminggu lebih demonstrasi dengan topeng badut ini berlangsung. Berita semakin meliput banyak gerakan ini dan menyangkutpautkannya dengan Wayne. David begitu senang mendengarnya. Seolah-olah dirinya akhirnya bisa mewujudkan keinginannya untuk tidak selalu membasuh muka Wayne yang penuh dengan trik kotor muncul dari mulutnya yang munafik.

David begitu kesal tapi dia juga begitu bahagia. Dia merasa tidak putus asa akan keadaan dia sekarang yang masih nestapa. Dia tidak berfikir soal bayaran apartemen bulan depan, ataupun uang untuk makan hari ini. Entah kenapa, semua itu sirna saja dari pikiran David dan dia berfokus pada demonstrasi yang ada.

David memegangi topeng badut yang ia punya. Ia memandanginya dengan penuh khidmat. Seolah-olah, muka badut ini adalah wajah asli dari Gotham. Dia lah figur yang seharusnya jadi walikota Gotham, layaknya tulisan-tulisan dan grafiti yang ada.

David mengemasi barang belanjaannya dan bergegas hendak pulang ke apartemennya. Kali ini dia tidak berbelanja di tempat yang ia biasa kunjungi. Entah bagaimana, supermarket yang biasa ia datangi tutup hari ini. David pun cukup kecewa karena harus berbelanja lebih jauh dari apartemennya. Bahkan membuat David harus naik kereta subway.

Pemandangan yang sama ia temui di dalam gerbong. Orang-orang dengan topeng badut sepanjang hari. Benar-benar suatu gerakan yang begitu masif, mengingat sebelum-sebelumnya tidak ada hal semacam ini terjadi di Gotham.

Gerbong kereta pun mulai berjalan mengantar banyak orang. David didalam sana bersama dengan banyak orang yang berdesak-desakan saking sumpeknya. Kali ini David tidak turut mengenakan topeng badutnya. Ia menyimpannya di dalam tasnya.

Tiba-tiba saja, entah darimana berasal, keributan terjadi di dalam gerbong. David yang disana sontak kaget dan berpegangan kencang di tiang gerbong kereta. Sepintas ada sesosok badut dengan setelan jas merah nyentrik berlari ke arah berlawanan dengannya.

"Polisi! Diam di tempat!" teriak seseorang. Seorang polisi, yang mengangkat pistolnya sambil menyuruh orang-orang untuk diam. Kereta akan segera berhenti, dan polisi ini serasa cari mati dengan menodongkan pistolnya di kerumunan yang sedang naik pitam tersebut. Begitulah isi pikiran David.

Terlebih lagi sentimen masyarakat terhadap polisi makin memburuk sejak demonstrasi di Wayne Hall. Dan benar saja, salah seorang mencoba untuk menghalau polisi tersebut dan polisi itu tidak sengaja menembaknya.

Mati. Matilah polisi itu. Batin David. Kerumunan badut itu akhirnya makin punya alasan untuk menjustifikasi kematian kedua polisi itu. Mereka adalah anjing Wayne dan Gotham yang bertindak otoriter ke rakyat kelas bawah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun