Mohon tunggu...
anjasni muarti
anjasni muarti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Selalu ada malam setelah siang

Kemandirian mesti diperjuangkan dalam Kesetaraan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Menelantarkan Kivlan Zein demi Ambisi Pribadi?

27 Januari 2020   15:03 Diperbarui: 27 Januari 2020   15:10 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Habis manis sepah dibuang. Inilah yang mesti dihadapai oleh Kivlan Zein, yang mati matian mendukung Prabowo menjadi capres pada Pilpres 2014 dan 2019. Ketika itu Prabowo kembali bersaing melawan Jokowi. Tragisnya, belakangan Prabowo memilih 'takluk' menjadi pembantu Jokowi dengan status Menteri Pertahanan.

Dengan lirih pak Kivlan membesarkan hatinya sendiri. Ia menyebut Prabowo menjadi menteri untuk kepentingan bangsa dan negara. Sebab Prabowo lebih menuruti cara berpikir dirinya sendiri atau egois.

Saat ini Prabowo mendapatkan prestise selaku menteri plus Ketum Gerindra, sedangkan Kivlan Zein rakyat biasa. Menjadi pesakitan di hotel prodeo & tahanan rumah dengan tuduhan kepemilikan senjata ilegal dan dugaan makar. Sama-sama berjuang tapi beda nasib.

Nasib baik untuk Prabowo, nasib buruk untuk Kivlan Zein. Ditelisik jauh kebelakang kebersamaan Kivlan Zein dengan Prabowo bukan saat moment politk 2014 dan 2019 saja. Lebih jauh, kebersamaan keduanya terekam waktu sama-sama mengalami masalah sulit, saat menjadi tentara aktif. Dia bersama Prabowo sempat berlawanan dengan LB Moerdani cs.

Kala itu, dimana ada dugaan rencana kudeta oleh LB Moerdani, Luhut cs, Sintong Panjaitan dan rekayasa kerusuhan 98 yang menjadi tonggak reformasi, dengan hasil mundurnya Presiden Soeharto.

"Kita sharing berjuang untuk Indonesia dengan Prabowo menghadapi situasi sulit, masalah Pak Harto tentang rencana adanya mau dilakukan kudeta LB Moerdani menghadapi mereka, Luhut cs, Sintong Panjaitan, rekayasa 98 kan ada pertentangan politik, antara grup LB Moerdani, Luhut, Sintong cs itu," ucap Kivlan Zen seperti dilansir detiknews.com.

Saat ini, Prabowo sibuk melihat, memilih dan membeli senjata untuk pertahanan TNI, menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI. Mengelola anggaran negara mencapai Rp127 triliun dari APBN.

Beda dengan Kivlan Zein, menjadi pesakitan sebagai terdakwa kepemilikan senjata ilegal dan dugaan makar mengobok-obok keamanan dan kedaulatan NKRI. Menghadapi sendiri tuduhan yang anggarannya tidak mencapai Rp 1,27 milyar.

Menghadapi dakwaan Jaksa Penuntut Umum seorang diri, yang tidak semesti dihadapi saat hari tua, yang pernah menjadi prajurit TNI. Berteguh hati tetap setia dengan NKRI. Menjalani sidang-sidang yang melelahkan mental dan fisik.

Sedangkan Prabowo, menikmati tugas negara ke berbagai kota, luar negeri, tentu tugas yang menyenangkan disambut seperti selebriti.

Prabowo memang teman setia waktu berjuang, konco bagus waktu senang, bukan kawan baik waktu sunsang.

Sudahlah, alasan apapun menjadi Menteri, Nurani Prabowo telah rusak karena ambisi sendiri demi gengsi meninggalkan teman sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun