Mohon tunggu...
Anjas Lubis
Anjas Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Dakwah Dan Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Etika Bisnis Islam

24 Desember 2024   09:46 Diperbarui: 24 Desember 2024   09:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Usaha Barbershop di Kota Padangsidimpuan

Islam, sebagai seluruh sumber yang mencangkup kehidupan umat manusia, mengatur seluruh aktivitas seperti berbisnis melalui muamalah yang dijelaskan secara lengkap dalam syariat Islam dan menitikberatkan pada prinsip Iman, Ihsan dan Islam.

Etika bisnis Islam merupakan cara menjalankan bisnis sesuai nilai-nilai Islam dengan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum yang berlaku.

Prinsip Etika Bisnis Islam

Tauhid (Unity) 

Dalam hal ini adalah, persatuan diwujudkan dalam konsep tauhid yang memadukan seluruh aspek kehidupan umat Islam dibidang ekonomi, politik, dan sosial menjadi satu kesatuan yang utuh, serta mengedepankan konsep persatuan dan ketertiban secara keseluruhan. Berawal dari konsep ini, Islam memberikan integrasi agama, ekonomi, dan sosial untuk membentuk persatuan. Atas dasar pandangan ini, etika dan bisnis terintegrasi secara vertikal dan horizontal, membentuk suatu kesatuan yang sangat penting dalam sistem Islam.

Kehendak Bebas (Free Will)

Kebebasan adalh bagian penting dari etika bisnis Islam, tetapi kebebasan tidak merugikan kepentingan kolektif. Tidak ada batasan pendapatan yang mendorong orang untuk bekerja secara aktif dan melakukan yang terbaik. Kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dikendalikan oleh kewajiban setiap orang kepada masyarakatnya melalui zakat, sedekah dan sedekah.

Keseimbangan (Equilibrium)

Islam sangat menganjurkan keadilan dalam berbisnis dan melarang menipu atau melakukan hal yang salah. Kecelakaan utama dari penipu, yaitu orang yang mendapat dosis dari orang lain menuntut untuk tampil, tetapi kecelakaan orang yang mengukur atau menimbang selalu menurun. Kecurangan dalam menjalankan bisnis merupakan pertanda kehancuran bisnis, karena kunci kesuksesan bisnis adalah kepercayaan. Al-Qur'an menginstruksikan umat Islam untuk menimbang dan mengukur dengan cara yang benar dan tidak melakukan kecurangan dalam bentuk pengurangan dan penimbangan.

Kebenaran, Kebajikan dan Kejujuran (Truth, Goodness and Honesty)

Dalam hal ini kebenaran tidak mengandung makna kebenaran dan kesalahan, tetapi juga mengandung dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran. Dalam lingkungan bisnis, kebenaran mengacu pada niat, sikap, dan perilaku yang benar termasuk proses mencari atau memperoleh kontrak (transaksi) untuk mengembangkan komoditas dan proses mewujudkan atau menentukan keuntungan. Menjunjung tinggi prinsip kebenaran ini, etika bisnis Islam sangat menjunjung tinggi dan secara preventif mencegah salah satu pihak yang terlibat dalam suatu transaksi bisnis, kerja sama atau perjanjian dari kerugian yang di derita.

Tanggung Jawab (Responsibility)

Fungsi bisnis yang paling mendasar adalah terciptanya kesejahteraan bagi umatmanusia secara menyeluruh. Sedangkan di dalam bisnis Islam berfungsi untuk mencapai kesejahteraan di dunia maupun akhirat, sebagaimana yang telah diajarkan didalam konsep ekonomi Islam itu sendiri. Tujuan ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat Islam itu sendiri (maqashid asy syariah), yaitu merealisasikan tujuan manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat (falah), serta kehidupan yang baik dan layak (hayatan thayyibah).

Fungsi Etika Bisnis Islam

Dalam menjalankan bisnis, etika bisnis Islam sangat berfungsi sebagai pedoman untuk melaksanakan dan mengerjakan pekerjaan yang dilakukan pada usaha yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Hadist, beberapa fungsinya yaitu sebagai berikut :

  • Etika bisnis berusaha meminimalkan hal-hal yang berkaitan dengan bisnis.
  • Sangat penting untuk memahami kesadaran bisnis dalam masyarakat, khususnya dalam hubungannya dengan nilai-nilai moralitas Islam.
  • Etika bisnis dapat menyelesaikan permasalahan bisnis kontemporer dengan mengacu pada Al-Qur'an dan Sunnah tanpa bergantung pada nilai-nilai etika.
  • Etika bisnis mencakup prinsip-prinsip tentang apa yang baik, buruk, benar, dan salah dalam bisnis.

Contoh Penerapan Prinsip Etika Bisnis Pada Barbershop

Dalam usaha barbershop, penerapan etika bisnis sangat cocok diterapkan. Karena zaman sekarang barbershop tidak hanya tempat untuk potong rambut saja, akan tetapi memiliki fungsi lainnya, seperti instastory, tempat nongkrong, tempat berinteraksi dan berkomunikasi dan sebagainya. Penerapan etika bisnis Islam pada barbershop penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan, membangun reputasi, dan meningkatkan preferensi konsumen :

  • Menjaga kepercayaan pelanggan: Perusahaan dapat mempertahankan kepercayaan pelanggan dan mitra bisnis dengan menerapkan etika bisnis. Perusahaan yang menjunjung tinggi etika bisnis cenderung mendapatkan kepercayaan dari pelanggan, mitra bisnis, dan masyarakat umum.
  • Meningkatkan preferensi konsumen: Mengadopsi nilai-nilai bisnis Islam seperti kebolehan, keterbukaan, dan profesionalitas dapat membantu meningkatkan kepercayaan konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun