"Dengan kerinduan yang menggebu, pertemuan yang singkat akan menjadi momen yang sangat haru".
Diambil dari kata Bahasa jawa "SAMBANG" yang artinya menjenguk atau mendatangi, kemudian kata "AKBAR" di ambil dari kata bahasa arab yaitu "BESAR".
Sambang Akbar dalam konteks bahasa Indonesia biasanya merujuk pada sebuah acara atau kegiatan kunjungan yang bersifat besar atau penting. "Sambang" berarti kunjungan atau silaturahmi, sementara "Akbar" dalam bahasa Arab berarti besar atau agung. Jadi, "Sambang Akbar" dapat diartikan sebagai kunjungan besar atau kunjungan penting, yang biasanya melibatkan banyak orang atau diadakan dengan tujuan yang signifikan, seperti pertemuan keagamaan, acara kebudayaan, atau kegiatan sosial.
Acara rapat yang dilakuan oleh pihak SMK Nurul Huda Sukaraja dalam rangka akan di laksanakannya acara SAMBANG AKBAR untuk para santri baru, Bapak Alvis Syahri selaku Waka kurikulum SMK Nurul Huda Sukaraja memberi kepercayaan kepada salah satu mahasiswa KKN Nurul Huda untuk ikut bagian dalam kepanitiaan acara tersebut.
" Demi menjaga kelestarian yang sudah menjadi ketetapan sejak dulu,dimana para santri baru yang sudah masuk ke dalam pondok pesantren dalam niat hati untuk mencari ilmu,tidak di perbolehkan untuk  pulang kerumah sekalipun menghubungi keluarga nya dalam kurun waktu 40 hari. Hal ini di lakukan dalam tujuan untuk membuat para santri agar terbiasa dan betah di pondok pesantren". Ujar Rizki Aulani sebagai salah satu mahasiswa KKN Nurul Huda sekaligus pengurus pondok pesantren SMK Nurul Huda Sukaraja.
"Santri  disini adalah anak-anak dan tamu istimewa kami, setelah para orang tua menitipkannya. InsyaAllah mereka yang akan membanggakan orang tuanya kelak. Karena itu, kepada orang tua kami berharap supaya ikhlas menitipkan buah hatinya di pondok untuk menuntut ilmu sehingga kelak mereka menjadi generasi yang akan menjadi harapan keluarga, bangsa, negara dan agama. Ujar ibu Mifta salah satu wali santri baru SMK Nurul Huda
Sementara itu Bapak Yanto, salah satu orang tua santri yang sempat diwawancarai menyampaikan rasa sedihnya harus berpisah dengan buah hatinya. Namun ia nampak tegar mengikhlaskan demi harapan dan cita-cita putranya menjadi
"Kami titipkan putra dan putri kami kepada Ustadz semua. Semoga diberikan kesabaran dalam mendidik putra-putra kami dan selalu kuat menghadapi berbagai tingkah laku unik mereka. Dan semoga segala kebaikan dan usaha para asaatidzah di Pondok Pesantren An Nail ini menjadi ladang pahala dan kebaikan di sisi Allah SWT,"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H