Mohon tunggu...
anjar setyoko
anjar setyoko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan isi kepala yang susah untuk aku keluarkan kepada orang sekitar melalui lisan

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Celoteh Listrik Pintar ala Anak Kos

14 April 2016   22:40 Diperbarui: 15 April 2016   19:59 3944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan adanya pengingat otomatis ini kami selalu mawas dengan KWH meteran. Kami lebih peduli terhadap energi listrik yang digunakan setiap harinya.  Setiap kali daya sudah menunjukkan 25 KWH kami langsung cepat-cepat mengisi karena gengsi jika alarm berbunyi kemudian didengar tetangga. Apalagi yang mendengar alarm itu adalah anak tetangga yang mempunyai paras cantik. Bisa-bisa pamor perjaka tangguh kami turun 90 derajat.

Saking pedulinya dengan pemakaian listrik. Kami berempat memiliki target tersendiri dalam pemakaian daya listrik.  Untuk pulsa listrik 50.000, tidak boleh habis kurang dari satu bulan. Setiap seminggu sekali kami hitung jumlah pemakaian daya. Jika minggu pertama membengkak otomatis di minggu kedua kami harus berhemat. Dengan cara demikian penggunaan listrik bisa lebih hemat dan pengeluaran uang bisa kami minimalisir.

   3. Pintar Karena Bisa Jualan

Satu hal yang paling menguntungkan dengan datangnya listrik pintar adalah kita bisa membuka usaha. Ya., usaha jualan token listrik. Seperti yang saya lakukan sehari-hari. berawal dari rutinitas membeli token listrik di sebuah gerai. Saya terpikir untuk menjual token listrik PLN itung-itung nambah pemasukan bulanan. Hal ini saya lakukan untuk mengkombinasikan usaha jualan pulsa yang saya lakoni sebelumnya dengan usaha jualan token pulsa listrik pintar.

Prospek jualan token listrik lumayan menggiurkan. Semakin lama pengguna listrik pintar semakin bertambah. Berbanding lurus dengan itu, kebutuhan akan pulsa listrik juga mengalami peningkatan. Alhasil keuntungan perbulan terus bertambah. Keuntungan itu bisa saya gunakan untuk membayar kos bahkan untuk ditabung. Dengan demikian listrik pintar bisa sedikit meringankan beban orang tua saya yang biasa mengirimkan uang bulanan.

   4. Pintar Karena Lebih Praktis

Dulu ketika menggunakan listrik pasca bayar saya harus membayar ke swalayan seperi alfamart, indomaret atau PLN terdekat. Setelah bermigrasi menggunakan listrik pintar. Tidak perlu bayar jauh-jauh untuk membayar tagihan listrik. Hanya dengan membeli pulsa listrik di gerai terdekat KWH listrik sudah terisi kembali. Terlebih sekarang saya menjual token pulsa listrik. Jika habis tinggal patungan dengan teman satu kos langsung isi sendiri.

Petugas PLN juga tidak perlu repot-repot inspeksi meteran listrik rumah satu per satu. Hanya untuk menghitung pemakain daya listrik. Dengan listrik pintar semua pengoperasian meteran listrik bisa dilakukan langsung oleh pemilik rumah. Di zaman yang serba digital seperti sekarang. Kami juga bisa menggunakan aplikasi untuk memudahkan membeli token listrik. Aplikasi itu bisa kita download melalui google apps play store yang ada di android. Dengan demikian listrik pintar dikemas untuk kemudahan dan kepraktisan pelanggan.  

[caption caption="Listrik Pintar PLN Di Kos Kami"]

[/caption]

Bagai bumi dan langit. Kenikmatan listrik yang saya rasakan di Jakarta tempat saya merantau kuliah ini tidak saya rasakan ketika saya pulang kampung ke Mulyoharjo, Pamukan Utara Kalimantan Selatan. Jangankan listrik pintar, listrik tersalurkan di kampung terjadi hanya pada malam hari. Menyala sehari penuh jika hari libur nasional. Pembangkit listrik di PLN Sebangau masih menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD).

Listrik merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan semua orang. Hampir semua sektor kini menggunakan peralatan yang menggunakan listrik. Apa jadinya jika listrik ini mengalir hanya malam hari, atau tidak ada listrik sama sekali karena terjadi pemadaman bergelir. Tentu kami akan mengalami keterbelakangan dari segala informasi yang ada di media maupun segala alat listrik yang kami gunakan.  Fenomena ini tentu sangat kontra produktif dengan menuju Indonesia terang yang telah dicanangkan. Kami hanya ingin listrik mengalir 24 jam penuh. Jika listrik sudah mengalir maka pembangunan sektor lain bisa lebih berkembang. Termasuk penggunaa litrik pintar untuk nusantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun