Mohon tunggu...
anjar setyoko
anjar setyoko Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Menulis adalah caraku untuk mengeluarkan isi kepala yang susah untuk aku keluarkan kepada orang sekitar melalui lisan

Do the best

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Salahin Aja Emotnya!

6 November 2015   15:49 Diperbarui: 6 November 2015   15:53 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi sebagian orang membaca huruf dan barisan kata-kata sebagai media komunikasi sudah menjadi kebiasaan yang kadangkala terasa menjenuhkan. Apalagi kata-kata itu tidak diselingi dengan tampilan visual seperti gambar yang mendukung. Maka proses komunikasi cenderung monoton dan membosankan.  Mengingat gambar sebagai sebuah elemen pendukung komunikasi yang tak bisa di abaikan.

Kini kebanyakan media sosial macam Line, BBM, WA, dan sejenisnya sudah menggunakan sebuah simbol komunikasi non verbal berupa emoticon. emoticon sendiri berasal dari dua kata bahasa inggris antara emotion dan icon.  Jika diartikan berarti gambar sebagai pengganti huruf untuk mengekpresikan perasaan seseorang.

Komunikasi lebih berwarna sejak adanya beragam emot yang tersedia di media sosial. Sekarang kita bisa mengekspresikan perasaan kepada lawan komunikasi dengan emoticon. Tidak hanya dalam ruang lingkup penyampaian informasi dengan tulisan semata. Dengan emoticon kini komunikasi adalah sebuah seni penyampaian informasi yang lebih berwarna dan menarik  

Sebelum adanya emoticon masih terngiang di benakku ketika harus mengetikkan kata demi kata sebagai ekspresi perasaan. Dengan emoticon kini semua rasa dan ekpresi diri bisa kita aktualisasikan dengan instans. Tinggal pilih mau emoticon yang mana, seneng, sedih, ketawa, ketiwi atau emot yang mengekspresikan galaumu dengan si eheemm...eheemm. semua sudah tersedia

Namun demikian, dengan emoticon tidak serta merta menjadikan komunikan (penerima informasi) mengerti dengan ekspresi yang kita maksud. Seringkali lawan komunikasi salah menerjemahkan arti emoticon yang kita kirim. Apalagi bervariasinya emoticon yang sudah ada sekarang. Membuat bingung pengguna untuk memilih dan menerjemahkannya.

Dari banyaknya emot yang ada aku pernah mengalami kejadian lucu dengan salah satu emot. Malam itu mendadak kepala penuh ?? penuh mikirin emoticon yang tidak sengaja aku kirimkan ke seorang perempuan karena smartphoneku tidak aku kunci. Anehnya smartphoneku mengirim emot senyum lebar banyak banget ke satu kontak yang ada di media sosialku. Ketika sang perempuan bertanya “Kok kamu tiba-tiba ngirim emotnya senyum p*psod*nt terus sih??” Karena aku tidak sengaja ngirim emoticon ke perempuan itu langsung aku Jawab dengan santai tanpa pikir panjang, , “Salahin aja emotnya!!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun