Mohon tunggu...
Anjar RoyyanHidayat
Anjar RoyyanHidayat Mohon Tunggu... Lainnya - Anjar Royyan Hidayat

Undergraduate Student of Accounting at UHAMKA

Selanjutnya

Tutup

Money

Peranan Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial

29 Oktober 2020   23:00 Diperbarui: 29 Oktober 2020   23:33 2661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bisnis adalah segala aktivitas yang mencari keuntungan dengan memproduksi barang dan jasa untuk kepentingan orang lain. Bisnis memiliki peran dan tanggung jawab sosial, berikut perinciannya :

1. Peranan Bisnis.

     Bisnis memiliki peran yang sangat penting baik untuk masyarakat dan perekonomian suatu negara. Peran bisnis dalam masyarakat, dengan adanya bisnis dalam masyarakat, ini  akan membantu masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan karena suatu bisnis akan memerlukan faktor produksi, seperti tenaga kerja, mesin, dan alat faktor produksi lainnya. Selain itu, dengan adanya suatu bisnis dalam masyarakat juga akan menciptakan kemandirian dalam masyarakat. Peran bisnis dalam perekonomian suatu negara, dengan adanya suatu bisnis dalam suatu negara dapat membantu mengurangi angka pengangguran karena suatu pebisnis akan menciptakan lapangan kerja. Selain itu, bisnis dapat meningkatkan penerimaan pajak, mendorong inovasi, dan menjadi indikator keunggulan dan daya saing suatu negara. Dengan demikian, dari kedua pernyataan diatas peran bisnis sangat penting karena dapat menghubungkan masyarakat dengan perekonomian. Contoh, apabila banyak pebisnis yang menciptakan lapangan kerja maka para pencari kerja akan segera melamar untuk menjadi tenaga kerja, sehingga kejadian ini akan menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi atau PDB suatu negara.

2. Aktivitas Bisnis.

     1. Produksi. 

          Suatu kegiatan yang mengolah barang mentah menjadi suatu produk (barang atau jasa) yang menciptakan atau menambah nilai guna untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh, PT. XYZ mengolah bahan baku menjadi sebuah motor. Berdasarkan contoh tersebut PT. XYZ melakukan sebuah produksi untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam melakukan aktivitas dan dari hasil produksi tersebut terdapat nilai guna, yaitu dapat menghasilkan uang dengan cara menjadi ojek online atau ojek offline, memudahkan dalam bertransportasi, dan nilai guna lainnya.

    2. Distribusi. 

         Dalam kegiatan ekonomi distribusi memiliki peran penting dalam penyediaan kebutuhan manusia. Distribusi adalah kegiatan meyalurkan suatu produk barang atau jasa yang berasal dari produsen hingga ke konsumen, kemudian produk tersebut tersebar luas dan dapat dibeli oleh konsumen yang membutuhkannya. Dengan kata lain, distribusi adalah penghubung antara aktivitas produsen dan konsumen. Distribusi merupakan bagian dari pemasaran yang memberikan nilai tambah pada produk melalui berbagai fungsi, seperti kepuasan, tempat, waktu, dan hak kepemilikan produk. Faktor-faktor yang memengaruhi distribusi adalah jumlah produk, sifat produk, luas daerah, sarana angkutan, sarana komunikasi, faktor perusahaan, faktor biaya, dan kondisi pasar. Fungsi dari distibusi adalah pembelian produk, klasifikasi produk, promosi produk, dan penyaluran produk. Selain itu, distribusi juga memiliki tujuan, yaitu menjamin kelangsungan kegiatan produksi dan menjamin produk sampai ke konsumen.

    3. Konsumsi.

         Konsumsi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia. Pelaku kegiatan konsumsi ini disebut dengan konsumen (individu maupun organisasi). Konsumsi adalah kegiatan konsumen yang mengurangi daya guna suatu barang atau jasa yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup dan kepuasaan konsumen. Contoh, saya memakan roti, sehingga nilai daya guna roti tersebut akan berkurang, seperti ukuran dari roti tersebut akan berkurang. Faktor yang memengaruhi konsumsi adalah tingkat pendidikan, penghasilan, harga barang dan jasa, jumlah keluarga, jenis kelamin, selera, dan kebiasaan.

3. Etika Bisnis. 

     1. Pengertian Etika Bisnis.

         Etika bisnis adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu bisnis dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu, perusahaan, maupun masyarakat. Selain itu, dapat diartikan sebagai suatu pengetahuan mengenai tata cara ideal dalam mengelola bisnis dengan memerhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal, ekonomi, dan sosial. Terdapat beberapa prinsip etika bisnis, yaitu jujur dalam berkomunikasi dan bersikap, memiliki komitmen dan memenuhi janji, memiliki integritas, dan memiliki loyalitas. Tujuan etika bisnis adalah untuk menignkatkan kesadaran moral serta membuat batasan-batasan bagi para pelaku bisnis serta menjalankan good business. 

    2. Contoh Masalah Etika Bisnis.

         1. Menyebutkan Nama. 

             Biasanya seorang pebisnis menyebutkan nama kliennya secara lengkap, tetapi terkadang cukup menyebutkan nama singkat saja bila memang               nama orang tersebut terlalu panjang atau sulit diucapkan.

         2. Berdiri Saat Berkenalan.

              Berkenalan pada saat berdiri seseorang akan akan merasa diperlakukan dengan baik, tetapi jika situasi tidak memungkinkan maka dengan cara           membungkuk dapat dilakukan untuk menunjukkan bahwa sesorang mempunyai sikap positif terhadap orang lain.

         3. Mengucapkan Terima Kasih.

             Kata "terima kasih" merupakan kata yang sederhana, tetapi memiliki dampak yang besar bagi banyak orang karena seseorang akan merasa                    dihargai ketika membantu seseorang, kemudian orang tersebut mengucapkan "terima kasih".

          4. Tuan Rumah Bayar Tagihan

               Maksud dari tuan rumah bayar tagihan adalah pihak yang mengundang atau tuan rumah sebaiknya yang membayar tagihan tersebut. Bila                       rekan bisnis tersebut menolak dengan alasan tertentu, alangkah baiknya tuan rumah tetap harus membayar tagihan tersebut dengan alasan                       bahwa perusahaan akan mengganti biaya tersebut. 

4. Peran Pemerintah dalam Mendorong Perilaku Etis.

     Pemerintah dapat mendorong perilaku etis dengan memperketat peraturan. Hukum berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan, konflik kepentingan, dan akuntabilitas perusahaan. Namun, peraturan juga perlu penegakan dan pelaku bisnis yang tidak etis nampaknya sering "menyelipkan sesuatu" tanpa tertangkap. Peningkatan peraturan dapat membantu, tetapi tidak bisa memecahkan masalah etika secara keseluruhan.

5. Peran Asosiasi Perdagangan dalam Mendorong Perilaku Etis.

     Asosiasi perdagangan  suatu perkumpulan atau organisasi khusus para pedagang. Organisasi atau perkumpulan ini memberikan panduan etika bagi tiap anggotanya. Asosiasi pedagang dibentuk bertujuan untuk kepentingan para anggota mereka. Adanya asosiasi perdagangan ini bertujuan untuk membentuk etis pebisnis menjadi baik agar tidak menjalankan bisnis yang tidak sesuai etis-etis yang baik atau regulasi pemerintah. Akan tetapi, setiap asosiasi memiliki penegakan hukum dan otoritas bervariasi.

6. Peran Perusahaan dalam Mendorong Perlaku Etis.

     Perusahaan yang memberikan kode etik kepada karyawan mereka merupakan cara pembentukan yang paling efektif untuk mendorong perilaku etis. Kode etik adalah panduan tertulis tentang perilaku yang dapat diterima secara etis seperti yang didefinisikan oleh organisasi, kode tersebut menguraikan kebijakan seragam, standar, dan hukuman untuk setiap pelanggaran, sehingga karyawan menjadi tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang terjadi apabila mereka melanggarnya. Karyawan dengan etika pribadi tinggi kemudian dapat mengambil langkah kontroversial yang disebut “whistle-blowing” (meniup peluit). Whistle blowing adalah menginformasikan perbuatan tidak etis didalam suatu organisasi kepada pers atau pejabat pemerintah. Tidak mudah bagi suatu organisasi untuk mengembangkan kode etik, kebijakan, dan prosedur, untuk menangani setiap hubungan dan situasi. Ketika perusahaan berupaya menciptakan lingkungan yang mendidik karyawan dan memelihara perilaku etis, masalah etika yang muncul akan lebih sedikit. Pada akhirnya, kebutuhan untuk whistle blowing akan berkurang. Keputusan etis akan selalu dilakukan dengan teliti, keterbukaan dan komunikasi tentang pilihan akan membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan bisnis. 

7. Tanggung Jawab Sosial

     Kewajiban bisnis di luar perusahaan yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat. Dalam arti kata lain adalah respon sosial atau tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan. Dalam tanggung jawab sosial, perusahaan mempunyai tanggung jawab utama terhadap empat stakeholder,
yaitu :

    1. Tanggung jawab kepada pelanggan.

         Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menawarkan produk dalam jumlah nyata, memberikan pelayanan setelah transaksi sebaik-baiknya. Contoh, daimler pernah memasang baliho berisi ucapan terima kasih bagi para pelanggannya.

    2. Tanggung jawab kepada investor.

         Dengan memenuhi tanggung jawab sosial perusahaan dapat terhindar dari kerugian investor yang jauh lebih besar atau memberikan penghargaan pada pemasok. Contoh, perusahaan rokok yang memunculkan para petani cengkeh dan tembakau di iklannya.

    3. Tanggung jawab kepada karyawan.

         Membantu karyawan mencapai tujuan pribadi mereka dengan cara berkomitmen dan peduli pada mereka. Contoh, pemberian bonus kepada karyawan.

    4. Tanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan.

          Memberikan kemakmuran pada masyarakat dan turut menjaga lingkungan. Contoh, menjaga lingkungan kesehatan dalam memproduksi barang guna menjaga lingkungan yang sehat dan mengihndarkan masyarakat terhadap penyakit.

Sekian dari saya Anjar Royyan Hidayat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Akuntansi. Besar harapan saya semoga artikel yang saya tulis ini dapat membantu untuk kalian yang membutuhkan. Terima kasih, please visit my faculty https://feb.uhamka.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun