4. Peran Pemerintah dalam Mendorong Perilaku Etis.
Pemerintah dapat mendorong perilaku etis dengan memperketat peraturan. Hukum berkaitan dengan tanggung jawab perusahaan, konflik kepentingan, dan akuntabilitas perusahaan. Namun, peraturan juga perlu penegakan dan pelaku bisnis yang tidak etis nampaknya sering "menyelipkan sesuatu" tanpa tertangkap. Peningkatan peraturan dapat membantu, tetapi tidak bisa memecahkan masalah etika secara keseluruhan.
5. Peran Asosiasi Perdagangan dalam Mendorong Perilaku Etis.
Asosiasi perdagangan suatu perkumpulan atau organisasi khusus para pedagang. Organisasi atau perkumpulan ini memberikan panduan etika bagi tiap anggotanya. Asosiasi pedagang dibentuk bertujuan untuk kepentingan para anggota mereka. Adanya asosiasi perdagangan ini bertujuan untuk membentuk etis pebisnis menjadi baik agar tidak menjalankan bisnis yang tidak sesuai etis-etis yang baik atau regulasi pemerintah. Akan tetapi, setiap asosiasi memiliki penegakan hukum dan otoritas bervariasi.
6. Peran Perusahaan dalam Mendorong Perlaku Etis.
Perusahaan yang memberikan kode etik kepada karyawan mereka merupakan cara pembentukan yang paling efektif untuk mendorong perilaku etis. Kode etik adalah panduan tertulis tentang perilaku yang dapat diterima secara etis seperti yang didefinisikan oleh organisasi, kode tersebut menguraikan kebijakan seragam, standar, dan hukuman untuk setiap pelanggaran, sehingga karyawan menjadi tahu apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang terjadi apabila mereka melanggarnya. Karyawan dengan etika pribadi tinggi kemudian dapat mengambil langkah kontroversial yang disebut “whistle-blowing” (meniup peluit). Whistle blowing adalah menginformasikan perbuatan tidak etis didalam suatu organisasi kepada pers atau pejabat pemerintah. Tidak mudah bagi suatu organisasi untuk mengembangkan kode etik, kebijakan, dan prosedur, untuk menangani setiap hubungan dan situasi. Ketika perusahaan berupaya menciptakan lingkungan yang mendidik karyawan dan memelihara perilaku etis, masalah etika yang muncul akan lebih sedikit. Pada akhirnya, kebutuhan untuk whistle blowing akan berkurang. Keputusan etis akan selalu dilakukan dengan teliti, keterbukaan dan komunikasi tentang pilihan akan membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan bisnis.
7. Tanggung Jawab Sosial
Kewajiban bisnis di luar perusahaan yang dituntut oleh hukum dan pertimbangan ekonomi untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat. Dalam arti kata lain adalah respon sosial atau tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitar yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam bentuk berbagai kegiatan. Dalam tanggung jawab sosial, perusahaan mempunyai tanggung jawab utama terhadap empat stakeholder,
yaitu :
1. Tanggung jawab kepada pelanggan.
Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menawarkan produk dalam jumlah nyata, memberikan pelayanan setelah transaksi sebaik-baiknya. Contoh, daimler pernah memasang baliho berisi ucapan terima kasih bagi para pelanggannya.
2. Tanggung jawab kepada investor.