Mohon tunggu...
Anjar Rahmulyana
Anjar Rahmulyana Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

saya seorang yang memiliki pemikiran dan jiwa bebas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kajian Diferensiasi dalam Pembelajaran

26 Oktober 2024   19:49 Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:29 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Mengkaji kembali sesungguhnya setiap peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda dan pemahaman yang berbeda terhadap anggapan materi pembelajaran, dengan itu perlu bagi seorang guru untuk bisa memahami karaketeristik setiap peserta didiknya. Beckmann & Schllhorn, (2006) berpendapat bahwa pembelajaran diferensiasi banyak diadopsi dalam konteks pembelajaran yang bersifat motorik. Pembelajaran berdiferensiasi sejalan dengan filosofi pemikiran pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar anak mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat,

Dalam proses pembelajaran di dalam kelas peserta didik mungkin kesulitan dalam memahami suatu materi pembelajaran hal ini terjadi jika guru kurang memperhatikan ciri dan kepribadian peserta didik saat menyampaikan materi pelajaran yang dipelajarinya. segenap usaha yang dipilih dan dilakukan oleh seorang guru sebagai perancang pembelajaran, bila tak bertumpu pada karakteristik setiap individu peserta didik, maka proses pembelajaran yang dilakukan dan dikembangkan tidak memiliki makna bagi peserta didik. Penggunaan strategi pembelajaran diferensiasi dapat memberikan kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan siswa (kesiapan, minat dan gaya belajar siswa) sehingga kebutuhan belajar siswa dapat terpenuhi.

Andini, (2016: 342) berpendapat bahwa pembelajaran berdiferensiasi berarti seorang guru harus mampu mengelompokkan murid yang sesuai, yang pintar dengan yang pintar atau sebaliknya bisa belajar sesuai dengan kemampuannya masing masing. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengklasifikasi kemampuan dalam proses pembelajaran agar guru lebih mudah dalam memberikan materi. Mengetahui karakteristik peserta didik sangat penting bagi seorang guru karena dapat dimanfaatkan sebagai pedoman untuk mengembangkan perencanaan dan taktik dalam melakukan proses pembelajaran.

Ada beberapa ciri karakter peserta didik di sekolah dasar, antara lain mau bermain, suka bergerak, suka melakukan pekerjaan secara berkelompok, dan senang mengungkapkan perasaan atau tindakan secara langsung. Guru harus mampu mengemas aktivitas dalam rangkaian proses pembelajaran yang akan disajikan kepada peserta didik secara efektif mengingat kualitas setiap individu peserta didik berbeda. Selain itu, peserta didik harus diberikan kesempatan untuk secara aktif memperoleh pengalaman langsung dalam proses pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok,

Salah satu cara untuk merancang dan melakukan proses pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik adalah dengan strategi pembelajaran diferensiasi. Strategi pembelajaran diferensiasi merupakan suatu upaya berpikir yang sangat penting Sehingga peserta didik terlibat secara aktif dalam seluruh rangkaian proses pembelajaran maka akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai sesuai dengan kemampuan belajarnya. Secara tidak langsung proses pembelajaran diferensiasi yag beragam dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik dengan memberi mereka berbagai kesempatan untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari.

Strategi pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar dilakukan berdasarkan kebutuhan belajar peserta didik yang terdiri dari tiga aspek yaitu kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar peserta didik. Kesiapan belajar peserta didik artinya daya tampung atau kemampuan awal peserta didik untuk memepelajari konsep materi baru. Minat belajar peserta didik diartikan sebagai pembelajaran apa yang peserta didik sukai dan minati sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi bagi peserta didik tersebut. Sedangkan profil belajar peserta didik merupakan pendekatan proses pembelajaran yang disenangi oleh peserta didik. Profil belajar diantaranya budaya, bahasa, gaya belajar dan keadaan keluarga.

Strategi pembelajaran diferensiasi barangkali dapat dijadikan sebagai suatu pendekatan proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan perilaku peserta didik yang kreatif. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Santos, Coutinho, dkk, (2018) menyimpulkan bahwa manfaat pendekatan strategi pembelajaran diferensiasi diantaranya adalah 1) mampu memfasilitasi pengembangan kreativitas peserta didik; 2) dapat memberikan penurunan substansi dalam kegagalan; 3) mampu mendorong adaptasi peserta didik yang berbeda berdasarkan keahlian dan potensi yang dimiliki; dan 4) mampu mendukung keteraturan dalam perilaku individu peserta didik di dalam kelas.

Penerapan strategi pembelajaran diferensiasi mampu mendesripsikan kegiatan proses pembelajaran yang tepat guna bagi peserta didik baik dalam kesiapan belajar, minat belajar dan gaya belajar peserta didik. Sehingga terpenuhi kebutuhan belajar peserta didik dengan baik, yang berimbas pada peserta didik dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki masing-masing. Namun penelitian terkait dengan penerapan strategi pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar masih terbatas sehingga peneliti memiliki tujuan untuk mengumpulkan berbagai referensi sumber yang berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran diferensiasi khususnya di sekolah dasar.

 

Suatu upaya yang dilakukan oleh seorang guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik dikenal sebagai strategi pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran diferensiasi, menurut Tomlinson dalam Herwina (2021), adalah upaya untuk memfokuskan rangkaian pembelajaran di dalam kelas guna memenuhi kebutuhan belajar individu dari setiap peserta didik.

Mengapa pembelajaran diferensiasi menjadi hal penting? pembelajaran diferensiasi bertujuna untuk memaksimalkan kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk berkembang sesuai kemampuannya. Peserta didik dapat menggali potensi yang optimal dan mengembangkannya agar mencapai prestasinya Peserta didik tidak merasa gagal atau sia-sia dalam proses pembelajaran Pembelajaran berdiferensiasi tidak berfokus pada guru saja, tetapi juga berfokus pada peserta didik. Terciptanya suasana pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan antara guru dan peserta didik. Meningkatkan rasa tangung jawab, berfikir kritis dan inovatif pada peserta didik.

Komponen komponen dalam pembelajaran diferensiasi :

1.DIFERENSIASI KONTEN :

Memberikan materi pembelajaran yang beragam sesuai tingkat pemahaman siswa serta fokus pada materi pembelajaranyang diberikan.

2.DIFERENSIASI PROSES :

Menerapkan strategi pembelajaran atau metode yang beragam agar sesuai dengan gaya belajar dan kebutuhan belajar peserta didik.

3. DIFERENSIASI PRODUK :

Memberikan pilihan tugas dalam berbagai bentuk dan karya serta penilaian untuk masing-masing peserta didik dibuat beragam namun masih tetap mengacu pada tujuan pembelajaran yang sama.

Dengan memahami dan menerapkan ketiga komponen tersebut, guru dapat menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih relevan dan bermakna bagi setiap peserta didik dalam kelas mereka. Ini membantu memastikan bahwa setiap peserta didik mendapatkan dukungan yang diperlukan sesuai dengan gaya belajar, minat, dan tingkat kemampuan peserta didik.

Setelah mempelajari topik ini, peneliti mendapatkan anggapan bahwa pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam dari setiap peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan setiap murid belajar sesuai dengan tingkat pemahaman dan keterampilan masing-masing siwa. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyesuaikan konten, proses, dan produk suatu pembelajaran. Selain itu, penting untuk menghindari golongan murid yang dapat menciptakan persepsi atau pemikiran tentang kategori iwa yang pintar dan siswa yang tidak pintar.

Di sekolah peneliti, pembelajaran berdiferensiasi yang relevan dapat dikembangkan dengan beberapa penerapan strategi berikut:

- Konten:

Menyediakan materi yang bervariasi sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. Misalnya, siswa diberikan dua LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) yang berbeda-beda sesuai dengan minat atau gaya belajar siswa. Lalu mereka akan belajar sesuai dengan isi petunjuk yang ada pada LKPD tersebut.

- Proses:

Menggunakan metode pembelajaran yang berbeda sesuai dengan kebutuhan siswa. Misalnya, siswa membagi sebuah kelompok pembelajaran di kelas menjadi beberapa kelompok berdasarkan keminatannya bisa dalam membuat sebuah kalimat-kalimat iklan terkenal yang sering mereka dengar dan membuat kata-kata slogan/poster yang sering dilihat maupun yang diingat oleh mereka, lalu siswa diberikan kegiatan yang berbeda sesuai minat siswa tersebut.

- Produk:

Menyesuaikan tugas atau produk yang dihasilkan siswa. Misalnya, yang sering mendengar kalimat-kalimat iklan terkenal diminta membuat kalimat iklan tersebut, yang sering melihat/mendengar sebuah slogan/poster membuat kata-kata slogan/poster yang sering dilihat maupun yang diingat oleh siswa.

Capaian Pembelajaran Siswa Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

1.Peserta didik menjelaskan kembali ide pokok dan beberapa ide pendukung pada teks yang dibacakan.

2.Peserta didik menjelaskan makna kosa kata baru pada teks yang dibacakan berdasarkan pemahaman dan pemaknaannya terhadap tulisan, gambar, dan alat pengatur grafis (tabel, peta, grafik,dll.) pendukung.

3.Peserta didik membaca dan mengucapkan kata-kata baru yang digunakan dalam konteks topik sains/sosial tertentu dalam tulisan dengan format yang lebih baku berdasarkan pengetahuannya terhadap kombinasi huruf.

4.Peserta didik menilai efektivitas pemilihan warna, tata letak, dan pendukung visual lain (grafik, tabel, dll.) dalam menyampaikan pesan/topik tertentu dalam teks naratif dan informasional sesuai jenjangnya.

5.Peserta didik berpartisipasi aktif dalam diskusi dengan menanggapi pernyataan teman diskusi, menggunakan kata kunci yang relevan dengan topik bahasan diskusi.

Tujuan Pembelajaran Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

- Peserta didik diharapkan menjelaskan pengertian iklan, menyebutkan unsur-unsurnya. Peserta didik juga bisa menjelaskan informasi yang ada dalam sebuah iklan.

- Peserta didik diharapkan menginterpretasikan pesan yang ada dalam sebuah iklan komersial. Peserta didik dapat menganalisis iklan yang efektif dan iklan yang tidak efektif

- Peserta didikmenjelaskan ciri-ciri iklan, peserta didik bisa membuat iklan sederhana.

Profil Pelajar Pancasila Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

2) Mandiri

3) Bernalar kritis

4) Kreatif

5) Bergotong royong

6) Berkebinekaan global

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun