Mohon tunggu...
Anjar Rahmulyana
Anjar Rahmulyana Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Dasar

saya seorang yang memiliki pemikiran dan jiwa bebas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kinerja Dalam Perspektif Profesi Guru

7 September 2024   10:43 Diperbarui: 7 September 2024   10:51 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kinerja seorang guru merupakan hal yang bersifat personality, karena setiap guru mempunyai jenjang kopetensi yang berbeda-beda ketika menjalankan kewajibannya. Pada segi kepala sekolah bisa melakukan penilaian kinerja dengan rujukan kinerja masing masing guru. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan keluaran dari kerja guru dalam bekerja untuk rentang waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan guru dalam satu rentang waktu tertentu. (Sudarma, 2013) Mengingat pentingnya darma guru di sekolah maka profesionalisme guru harus mengemban prinsip melalui penguasaan kompetensi-kompetensi yang secara nyata diperlukan dalam menamatkan pekerjaan. Kopetensi-kopetensi tersebut digunakan sebagai masukan guru dalam melaksanakan kinerjanya. 

Almigo, (2004) berpendapat bahwa kinerja guru adalah suatu barometer dari hasil kerja guru dengan proses input sebagai masukan dan output sebagai keluaran yang merupakan acuan dari kerja guru dalam menentukan out put untuk mencapai suatu karya yang tinggi dalam suatu organisasi . Merefrensi kembali pentingnya peran guru di sekolah maka profesionalisme guru harus dibangun melalui keterampilan kompetensi-kompetensi yang secara real diperlukan dalam menyelesaikan pekerjaan. Kompetensi-kompetensi tersebut digunakan sebagai masukan guru dalam melaksanakan kinerjanya. Menurut Spencer and Spencer, (2007) kompetensi diartikan sebagai deskripsi kinerja atau situasi. Kompetensi sebagai taktik atau langkah untuk melakukan sesuat yang terwujud dalam bentuk unjuk kerja atau hasil kerja.

Suhayati, (2013) Berpendapat bahwa kinerja guru yang baik akan membentuk sebuah ciptakarya prestasi belajar peserta didik yang baik. Profesional itu turunan kompetensi yang dimiliki seseorang dalam menghendel sebuah pekerjaan. Kemampuan mengajar guru merupakan suatu kemampuan yang baik yang dicapai oleh seorang guru dalam pelaksanaan tugasnya selama suatu rentang waktu tertentu yang diukur berdasarkan tiga keluaran yakni penguasaan bahan ajar, kemampuan mengelola pembelajaran dan komitmen menjalankan tugas . kinerja itu adalah performance (Bahasa Inggris) atau deskripsi kerja. Sedangkan Kinerja itu sendiri dapat berarti: sesuatu yang tak terpisahkan dari prestasi kerja atau pelaksanaan kerja atau pencapaian kerja atau out put kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. 

Peneliti lain berpendapat lain berkaitan dengan pengertian Kinerja dikemukakan oleh August W Smith dalam Kasmianto (1997) bahwa, "Performance is output derives front proceses, human or therwise. Artinya, Kinerja adalah keluaran dan masukan dari suatu proses yang dikerjakan manusia. Kemudian peneliti lain berpendapat, Kinerja dalam arti hasrat untuk berbuat sesuatu lebih khusus lagi hasrat untuk berperilaku dengan acuan prestasi. Berkaitan dengan Kinerja Guru, Gambaran perilaku yang dimaksud adalah rutinitas guru dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) yakni, bagaimana seorang guru mendisain pengajaran, melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan menilai hasil belajar. Sedangkan usaha pencapaian prestasi dalam hal ini, terangkum dalam tujuan pendidikan yang hendak dicapai meliputi masukan dan keluaran siswa yang optimal baik menyangkut kualitas maupun kuantitas.

Konsep kualitas atau mutu dipandang sebagai sesuatu yang relatif, yang tidak selalu mengandung intonasi kata bagus, hebat, baik dan seterusnya. Kualitas adalah suatu alat (tool) untuk mencapai sasaran yang berupa produk akhir yang memenuhi kapabilitas tertentu atau sesuai dengan kebutuhan, harapan dan daya visi pemakainya. Hal ini dipertegas oleh pendapat Moft dkk, (1994:1) bahwa, mutu adalah sesuatu (Product: goods or Services) yang menjadi konsentrasi pencapaian. Dengan demikian, mutu dapat diartikan sebagai sesuatu yang memenuhi cita cita dan urgensi pemakainya.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, Kinerja itu merupakan suatu deskripsi perilaku seseorang atau organisasi dengan penyesuaian prestasi. Dan kinerja seseorang terutama dalam sangkutannya dengan upaya pencapaian prestasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: "Ability, capaeity, heid, incentive,emhrotmeni dan vafidity."  kualitas kinerja adalah, deskripsi dari perilaku atau kegiatan yang dilaksanakan dan sesuai dengan harapan dan kebutuhan atau tujuan yang tujuan fokus secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut, seringkali kinerja seseorang atau organisasi dihadapkan pada berbagai hambatan atau kendala sehingga pada akhirnya dapat menimbulkan bentuk kinerja masih dirasa rendah.

Didasari oleh pendapat Mitcrhei, (2019) bahwa, salah satu ukuran dalam standart kinerja adalah kadar pekerjaan yang dikerjakan. Dan kemudian peneliti lain memperjelas dengan dimasukannya komponen proses pembentukan, maka sebagai ukuran kualitas kinerja guru dapat dilihat dari Produktivitas Pendidikan yang telah dicapai menyangkut masukan dan keluaran siswa yang dihasilkan. Paul Mali, (1978) mengartikan bahwa, produktivitas adalah bagaimana menghasilkan atau meningkatkan hasil semaksimal mungkin dengan memanfaatkan sumber daya secara efisien. Secara deskriftip; Produktivitas berarti efisiensi (Ratio Output/Input) dipancing efektivitas (Kepuasan atas output), kepuasan bagi kepala sekolah, memungkin sekolah terindek baik dan berkembang, kepuasan bagi guru, kepuasan bagi murid, masyarakat dan bangsa serta kepuasan bagi negara.

kemampuan guru menurut Mulyasa,  (2007) dapat diartikan sebagai sesuatu yang tak terpisahkan dari pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam mengimplentasikan tugas keprofesionalannya yang dapat dideskripsikan dalam kinerja dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikannya. Faktor lain yang penting adalah kemampuan mengajar yaitu keadaan yang menyebabkan atau memberikan dorongan kepada guru untuk berbuat dan melakukan segala kegiatan, sesuai dengan norma norma atau peraturan yang telah ditetapkan, maka kemampuan mengajar tidak lepas dari kaidah kaidah implementasi baik menggunakan waktu maupun perbuatan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, faktor yang mempengaruhi kinerja guru di Indonesia tersebut dipengaruhi oleh beberapa masalah antara lain adalah masalah ekonomi. Guru sekarang masih banyak yang belum ekonominya rendah. Hal ini bisa dilihat dari perbedaan antara guru yang sudah PNS dan guru yang belum PNS. 

Banyak guru yang tak bertambah pengetahuannya karena tak sanggup membeli buku atau mengikut pendidikan. Mereka sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari, sehingga tidak mungkin sanggup membeli buku. Hal ini karena kecilnya penghasilan setiap bulannya.

Jika seorang guru telah memenuhi seluruh kemampuan guru, maka guru tersebut dapat dikatakan profesional. Kualitas kinerja guru juga dapat ditunjukkan dari seberapa besar indikator-indikator yang dipersyaratkan terpenuhi. Adapun Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG) yang dikeluarkan oleh Depdiknas (2022), meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengan modul ajar, (2) prosedur pembelajaran (classroom procedure), dan (3) hubungan antar pribadi (interpersonal skill). arti nya kemampuan yang menghuni dalam seorang guru di tuangkan dalam bentuk kinerja yang dapat di ukur sebagai salah satu bentuk penilaian yang bisa menjadi acuan terhadap prestasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun